Ford Waspadai Tarif Trump, EBIT Terancam Turun $1.5 Miliar
Meski penjualan ritel naik 5%, Ford hentikan panduan keuangan karena risiko tarif dan disrupsi rantai pasok akibat kebijakan otomotif AS.

Ajeng • May 6, 2025

Raksasa otomotif Amerika Serikat, Ford Motor Company (F), mencatatkan kinerja kuartal pertama 2025 yang melampaui ekspektasi Analis.
Namun, perusahaan memutuskan menarik proyeksi kinerja tahun penuhnya karena ancaman tarif impor mobil dan suku cadang dari Pemerintahan Trump yang dinilai bisa berdampak signifikan pada laba operasional perusahaan.
Dalam pernyataan resminya, Ford menyebut bisnisnya masih berada dalam jalur kinerja yang sehat dengan estimasi EBIT (earnings before interest and taxes) antara $7 miliar hingga $8.5 miliar sebelum dampak tarif.
Namun, tarif baru diperkirakan menambah beban negatif bersih sebesar $1.5 miliar terhadap EBIT sepanjang 2025.
“Risiko jangka pendek yang material, termasuk disrupsi rantai pasok, potensi eskalasi tarif, hingga ketidakpastian kebijakan fiskal dan emisi, menjadikan revisi proyeksi tahun penuh saat ini sangat menantang,” kata Ford dalam pernyataan tertulis.
Saham Ford turun 2% dalam after-hours trade menyusul pengumuman tersebut.
Dampak Langsung Tarif dan Reaksi Industri
Meskipun 80% penjualan Ford di AS berasal dari kendaraan yang diproduksi secara domestik, kombinasi tarif 25% atas impor kendaraan dan suku cadang tetap memberi tekanan besar terhadap margin keuntungan perusahaan.
Ford menyusul langkah General Motors (GM) yang pekan lalu mengumumkan potensi beban tarif sebesar $4 miliar hingga $5 miliar terhadap EBIT 2025, dengan separuhnya berasal dari kendaraan impor.
Meski demikian, Ford tetap membukukan pendapatan $40.7 miliar, melampaui estimasi konsensus Bloomberg sebesar $36.75 miliar.
EPS disesuaikan mencapai $0.14, mengalahkan ekspektasi kerugian $0.04, sementara EBIT disesuaikan mencapai $1 miliar — jauh di atas proyeksi $308 juta.
Namun, angka tersebut tetap lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, saat pendapatan mencapai $42.8 miliar.
Ford menyebut penurunan volume, harga fleet yang kurang menguntungkan, serta fluktuasi mata uang sebagai penyebab tekanan laba.
Kinerja Unit Bisnis dan Respons Market
Ford saat ini menjalankan strategi Ford+, membagi operasional ketiga unit:
Ford Blue (mobil mesin bensin): $21 miliar pendapatan, $96 juta EBIT
Ford Model e (EV): $1,2 miliar pendapatan, -$849 juta EBIT
Ford Pro (komersial & truk berat): $15,2 miliar pendapatan, $1.31 miliar EBIT
Meskipun total penjualan unit turun 1.3% menjadi 501,291 kendaraan, penjualan ritel justru naik 5% pada Q1, didorong oleh permintaan truk, SUV, dan EV.
Lonjakan berlanjut di April dengan penjualan ritel melesat 19%, dibantu oleh promosi “handshake deal for America” yang menawarkan diskon hingga $4,000 per kendaraan bagi seluruh konsumen, diperpanjang hingga 4 Juli.