India dan Raksasa Teknologi Bersatu Perangi Penipuan Kripto

India bekerja sama dengan Google dan Meta untuk melawan penipuan kripto seperti "pig butchering," melindungi korban rentan lewat pemblokiran iklan dan analisis blockchain.

article author image

MuhammadJan 6, 2025

article cover image

India meningkatkan upaya untuk memberantas penipuan terkait kripto dengan bekerja sama dengan raksasa teknologi seperti Google dan Meta (sebelumnya Facebook), menurut laporan tahunan Kementerian Dalam Negeri India tahun 2024.

Langkah ini bertujuan untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat dari penipuan "pig butchering," yaitu bentuk investasi palsu berbasis kripto yang menargetkan kelompok rentan seperti pemuda pengangguran, ibu rumah tangga, pelajar, dan individu yang sedang mengalami kesulitan finansial.

Meningkatnya Penipuan "Pig Butchering"

Laporan tersebut menjelaskan bahwa skema penipuan ini biasanya memikat korban melalui platform media sosial dan mesin pencari, dengan janji keuntungan besar dari investasi kripto. Dalam beberapa bulan terakhir, skema ini semakin marak, dengan kerugian yang mencapai lebih dari $3,6 miliar pada tahun 2024.

Para penipu sering menyamar sebagai penasihat keuangan atau perwakilan perusahaan investasi resmi, membangun kepercayaan secara perlahan sebelum meyakinkan korban untuk mentransfer sejumlah besar uang ke dalam skema palsu.

Kementerian juga menyoroti bagaimana para penipu memanfaatkan layanan iklan Google dan iklan bersponsor Meta untuk meluncurkan aplikasi berbahaya dan kampanye phishing.

Langkah Kolaboratif yang dilakukan India

Sebagai tanggapan, Indian Cyber Crime Coordination Centre (I4C) telah menetapkan protokol untuk bekerja langsung dengan platform tersebut guna menandai aktivitas mencurigakan, memblokir iklan, dan menghapus konten penipuan dengan lebih cepat.

Dalam inisiatif ini, I4C juga memantau aplikasi pinjaman digital dan malware perbankan Android yang mengeksploitasi pengguna yang rentan. Pusat ini membagikan daftar pengiklan phishing kepada Google untuk mendukung penghapusan iklan dan penangguhan akun secara cepat. Di sisi lain, Meta berperan penting dalam mengidentifikasi dan membongkar halaman terkait penipuan serta aplikasi pinjaman ilegal yang dilaporkan oleh I4C.

Langkah signifikan lainnya adalah integrasi Google Pay ke dalam Sistem Pelaporan dan Manajemen Penipuan Keuangan Warga (CFCFRMS). Integrasi ini memungkinkan pencegahan transaksi penipuan secara real-time, sehingga pihak berwenang dapat melacak dan membekukan aset.

Laporan mencatat bahwa sistem ini berhasil menyelamatkan lebih dari 16 miliar rupee India dan memberikan bantuan kepada lebih dari 575.000 korban pada tahun 2023. Selain itu, Kementerian memprioritaskan pelatihan lembaga penegak hukum dalam analisis blockchain untuk melacak transaksi kripto ilegal dan menyita aset digital yang terkait dengan penipuan.

Upaya Lainnya

Program pelatihan tentang pelacakan kripto dan analisis forensik telah diluncurkan secara nasional untuk meningkatkan kemampuan investigasi. Portal Pelaporan Kejahatan Dunia Maya Nasional (NCRP) juga terus menjadi platform penting bagi warga untuk melaporkan penipuan kripto, memastikan penyelesaian kasus yang lebih cepat.

Kementerian juga membentuk Gugus Tugas Nasional Penanggulangan Ransomware, yang bekerja sama dengan lembaga keuangan, platform pembayaran, dan bursa kripto untuk mengurangi ancaman siber skala besar.

Laporan ini juga menyoroti partisipasi aktif India dalam upaya internasional, termasuk kolaborasi dengan Financial Action Task Force (FATF), untuk memperkuat standar global dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme yang melibatkan mata uang kripto. Kerja sama internasional ini bertujuan untuk mengatasi sifat lintas negara dari kejahatan terkait kripto.

Nanovest News v3.23.0