Pendapatan Alphabet Sesuai Prediksi, Tapi Saham Anjlok 6,5%

Alphabet (NASDAQ: GOOGL), induk dari Google, melaporkan hasil keuangan kuartal keempat 2024 yang sesuai dengan ekspektasi analis. Namun, kinerja Google Cloud yang di bawah perkiraan membuat saham perusahaan turun 6,5% setelah laporan dirilis. Pertanyaannya: Apakah Alphabet masih menjadi pilihan investasi yang menarik di era dominasi AI?

Pendapatan Alphabet Sesuai Target, Tapi Google Cloud Mengecewakan

Dalam laporan keuangan kuartal keempat 2024, Alphabet mencatat pendapatan $96,47 miliar, naik 11,8% dari tahun sebelumnya dan hampir sesuai dengan ekspektasi analis yang memprediksi $96,6 miliar.

Namun, meskipun pendapatan inti Google Search dan YouTube melampaui proyeksi, Google Cloud gagal memenuhi ekspektasi, mencatat $11,96 miliar, di bawah perkiraan $12,17 miliar.

Sorotan utama dari laporan keuangan Alphabet:

Laba operasional Alphabet: $30,97 miliar, lebih tinggi dari estimasi $30,46 miliar

Margin operasi naik ke 32,1% dari 27,5% tahun lalu

Free Cash Flow Margin melonjak ke 25,7% dari 9,1%

Namun, meskipun kinerja keseluruhan cukup solid, investor bereaksi negatif, dengan saham Alphabet turun 6,5% menjadi $192,76 di perdagangan pasca laporan keuangan.

AI dan Masa Depan Google Search

Salah satu perdebatan utama di pasar saat ini adalah apakah Google Search masih bisa mempertahankan dominasinya dalam menghadapi ChatGPT (OpenAI), Bing (Microsoft), dan Meta AI.

Google memiliki lebih dari 80% pangsa pasar pencarian global, namun dengan berkembangnya AI generatif, banyak pihak mempertanyakan apakah teknologi seperti Gemini (Google’s AI) dapat mempertahankan supremasi ini.

Google Search masih menjadi "mesin uang" Alphabet, tetapi persaingan AI akan menjadi faktor utama yang menentukan masa depan perusahaan.