Intel Luncurkan Xeon 6 P-Core dan Gaudi 3 di Tengah Ketidakpastian Pasar
Intel memperkenalkan prosesor Xeon 6 P-core dan akselerator Gaudi 3 di tengah persaingan ketat. Meski membawa peningkatan performa, analis skeptis akan efektivitasnya dalam membalikkan tren penurunan Intel dalam jangka pendek.
Kiki • Sep 26, 2024
Intel baru saja memperkenalkan prosesor Xeon 6 P-core untuk kebutuhan CPU di pusat data dan akselerator Gaudi 3 untuk kecerdasan buatan (AI). Kedua chip tersebut dirancang untuk mengurangi konsumsi daya dan biaya bagi pengguna korporat sambil meningkatkan keamanan dan performa dibandingkan generasi sebelumnya.
Meski terlihat menjanjikan, peluncuran ini mendapat respons skeptis dari analis yang meragukan kemampuan Intel dalam mengubah peruntungannya di pasar chip.
Langkah Penting di Tengah Kejatuhan
Selama beberapa tahun terakhir, Intel terus berjuang untuk mempertahankan posisinya di industri semikonduktor yang semakin kompetitif. Perusahaan raksasa ini menghadapi tekanan dari para pesaing seperti AMD dan Nvidia yang semakin mendominasi pasar.
Peluncuran Xeon 6 dan Gaudi 3 menjadi bagian dari upaya strategis Intel untuk merebut kembali pangsa pasarnya, tetapi banyak yang mempertanyakan efektivitas langkah ini.
"Intel tidak akan mampu membalikkan tantangannya dalam waktu singkat, bahkan dengan peluncuran Xeon 6 dan Gaudi 3," ujar Jack Gold, analis dari J. Gold Associates. "Butuh dua hingga tiga tahun bagi mereka untuk benar-benar pulih."
Sejumlah analis, termasuk Mario Morales dari IDC, merasa skeptis terhadap prospek masa depan Intel. Setelah laporan keuangan terakhir yang mengecewakan dan pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 15.000 karyawan pada 1 Agustus lalu, Intel tampak masih harus menghadapi "rasa sakit" lebih banyak sebelum berhasil mengatasi tantangan yang menurut Morales adalah "hasil kesalahan mereka sendiri."
Xeon 6 dan Gaudi 3 Bukan Solusi Instan
Meskipun Xeon 6 memungkinkan Intel untuk tetap bersaing, Morales menegaskan bahwa chip ini tidak akan membuat Intel unggul di atas pesaingnya. Intel masih tertinggal dari AMD di sisi CPU, dan prospek cerah dari Gaudi 3 juga dinilai sebagai solusi jangka pendek dalam roadmap Intel.
Selain itu, salah satu poin krusial yang menjadi sorotan adalah fakta bahwa pembuatan Gaudi 3 dilakukan oleh TSMC, bukan oleh divisi manufaktur internal Intel sendiri, yaitu Intel Foundry. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan manufaktur Intel yang seharusnya menjadi kekuatan inti perusahaan.
Dalam beberapa pekan terakhir, CEO Intel, Pat Gelsinger, mengumumkan rencana untuk membuat Intel Foundry sebagai anak perusahaan independen di dalam Intel. Namun, banyak yang masih meragukan bagaimana langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam waktu dekat.
Dorongan pada AI Inference dan Kompetisi dengan Nvidia
Jack Gold menyoroti bahwa dorongan industri ke arah inferensi AI (AI inference) akan memainkan peran kunci dalam membantu Intel di pasar pusat data. “Setelah pasar bergeser di mana lebih dari 75% dari beban kerja AI menjadi solusi inferensi, sistem Xeon dan Gaudi akan menjadi lebih relevan,” jelasnya.
Saat ini, Intel masih harus bersaing ketat dengan Nvidia dan AMD yang telah lama mendominasi segmen AI dan komputasi berbasis GPU.
Gaudi 3 diperkenalkan dengan berbagai varian, termasuk kartu akselerator, universal baseboard, dan kartu PCIe HL-338 Add-in dengan 1.835 TFLOPS dan delapan mesin perkalian matriks.
Menurut Intel, kinerja Gaudi 3 diklaim mampu memberikan throughput inferensi 1,09 kali lebih besar dari Nvidia H100 saat menjalankan model LLaMA 3 dan 1,8 kali lebih tinggi dari sisi performa per dolar.
Namun, Morales menilai bahwa Gaudi 3 hanyalah solusi sementara. Ia mempertanyakan rencana Intel setelah Gaudi 3, terutama tentang proyek besar yang sebelumnya dikenal dengan kode nama Falcon Shores.
“Dengan tidak adanya pembicaraan mengenai Falcon Shores, Intel tampaknya akan lebih fokus pada pekerjaan inferensi, tetapi ini berarti mereka akan melewatkan model-model frontier kelas atas seperti OpenAI,” papar Morales.
Strategi Bertahan atau Pijakan Awal?
Meski mendapat banyak kritik, Intel berhasil menarik perhatian perusahaan besar seperti IBM, Dell, dan Google untuk mendukung penggunaan Xeon 6 dan Gaudi 3. IBM telah mengumumkan akan mengimplementasikan Gaudi 3 di beberapa produk, sementara Dell akan menggunakan prosesor Xeon dan Gaudi 3 pada server andalannya, 9680.
Sementara itu, Google Cloud juga menyatakan akan memakai prosesor Xeon 6 untuk pelanggan cloud-nya, mencatat nilai yang diperoleh dari generasi Xeon sebelumnya.
Akankah Upaya Ini Berhasil?
Keputusan Intel untuk meluncurkan chip generasi baru ini adalah langkah yang berani dan diperlukan untuk tetap relevan di industri yang terus berkembang pesat. Namun, analis sepakat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Di tengah ketidakpastian dan persaingan yang semakin ketat, peluncuran Xeon 6 dan Gaudi 3 ini tampak lebih sebagai upaya bertahan daripada terobosan besar.
Prospek jangka panjang Intel, termasuk kolaborasinya dengan AWS untuk mengembangkan chip AI khusus dan proyek Secure Enclave senilai $3 miliar, akan memakan waktu lima hingga enam tahun sebelum memberikan dampak nyata.
Di sisi lain, prosesor Xeon 6 P-core difokuskan pada kebutuhan kinerja di pusat data, dengan Intel mengklaim memiliki kinerja dua kali lipat dibandingkan generasi sebelumnya dan peningkatan performa AI hingga 3,7 kali dibandingkan AMD EPYC.
Upaya Intel dalam meluncurkan Xeon 6 P-core dan Gaudi 3 menunjukkan komitmennya untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang. Meski demikian, tantangan besar masih menghadang, dan keefektifan langkah ini akan terlihat dalam beberapa tahun mendatang.
Di tengah dominasi Nvidia dan AMD, serta perubahan pasar menuju inferensi AI, Intel harus bergerak cepat dan cermat untuk membuktikan diri sebagai pemain utama.