Apa itu Overtrading
Cari tahu apa itu Overtrading, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

Muhammad • Mar 6, 2025

Apa itu Overtrading
Overtrading adalah kondisi ketika trader melakukan terlalu banyak transaksi tanpa strategi yang jelas atau pertimbangan matang, sering kali dipicu oleh emosi seperti keserakahan atau ketakutan kehilangan peluang (FOMO).
Trader yang overtrading cenderung mengabaikan rencana trading, membuka posisi impulsif, atau mempertahankan posisi yang seharusnya ditutup, sehingga meningkatkan risiko kerugian.
Selain merugikan secara finansial, overtrading dapat menyebabkan stres, kelelahan emosional, dan kehilangan kepercayaan diri. Kebiasaan ini juga mempercepat pengurangan modal akibat tingginya biaya transaksi.
Penyebab Overtrading
Kebiasaan overtrading sering kali berujung pada kerugian besar karena keputusan yang diambil cenderung tidak rasional. Untuk menghindarinya, trader perlu memahami apa saja faktor yang memicu overtrading. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang sering menjadi akar masalahnya.
Emosi yang Tidak Terkendali
Banyak trader terjebak dalam siklus emosi seperti keserakahan, ketakutan, atau keinginan untuk segera membalas kerugian (revenge trading). Hal ini sering kali membuat mereka mengambil keputusan impulsif yang berujung pada overtrading.
Kurangnya Disiplin
Ketidakmampuan untuk mengikuti rencana trading yang telah dibuat dapat menyebabkan trader membuka posisi lebih dari yang seharusnya. Hal ini sering kali terjadi pada trader pemula yang belum memiliki pengalaman atau kontrol diri yang cukup.
FOMO (Fear of Missing Out)
Ketakutan akan kehilangan peluang besar dapat mendorong trader untuk terus-menerus masuk ke pasar, meskipun sinyal atau kondisi pasar tidak mendukung.
Leverage yang Berlebihan
Penggunaan leverage yang terlalu tinggi dapat mendorong trader untuk membuka banyak posisi dalam waktu singkat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kerugian.
Kurangnya Pemahaman Pasar
Trader yang tidak memahami kondisi pasar atau tidak memiliki strategi yang jelas sering kali melakukan transaksi berdasarkan spekulasi belaka, yang berkontribusi pada overtrading.
Jenis-jenis Overtrading
Overtrading merupakan fenomena yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebiasaan dan pendekatan seorang trader. Berikut adalah beberapa jenis overtrading yang umum ditemukan:
Technical Overtrading
Technical overtrading terjadi ketika seorang trader terlalu banyak membuka atau menutup posisi berdasarkan analisis teknis yang berlebihan. Misalnya, menggunakan terlalu banyak indikator atau sinyal trading, yang akhirnya mengarah pada keputusan impulsif dan tidak menguntungkan.
Shotgun Overtrading
Shotgun overtrading adalah kondisi di mana seorang trader membuka banyak posisi secara sembarangan tanpa strategi yang jelas. Trader mencoba mengejar peluang di berbagai instrumen keuangan tanpa mempertimbangkan analisis atau manajemen risiko yang matang.
Emotional Overtrading
Emotional overtrading terjadi karena dorongan emosi seperti keserakahan atau ketakutan. Trader yang mengalami emotional overtrading cenderung membuka posisi lebih banyak atau lebih besar daripada yang direncanakan karena tidak mampu mengendalikan perasaan mereka.
Systematic Overtrading
Jenis overtrading ini terjadi ketika seorang trader mengabaikan batasan modal atau leverage yang sudah ditentukan dalam strategi trading. Mereka mungkin menggunakan terlalu banyak margin atau memanfaatkan leverage secara berlebihan untuk membuka posisi yang terlalu besar dibandingkan kemampuan modal mereka. Akibatnya, risiko kerugian menjadi jauh lebih tinggi.
Investasi Aman di Nanovest!
Dengan Nanovest, kamu dapat mengakses peluang investasi dan mendapatkan informasi terkini seputar saham dan aset digital dengan mudah. Platform ini memungkinkan kamu untuk selalu selangkah di depan dalam mengambil keputusan investasi. Jadi, ayo download Nanovest sekarang dan mulai investasi saham #AmanSamaNano.