logo
Loading...
article cover image

Investasi Momentum (Momentum Investing)

article author image

Rendy AndriyantoJul 1, 2024

Cari tahu apa itu Investasi Momentum, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

Apa itu Investasi Momentum (Momentum Investing)?

Pada dasarnya, investasi momentum adalah strategi di mana para investor membeli aset yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan menjual aset yang menunjukkan kinerja buruk. Namun, tak ada konsep dalam dunia investasi tanpa perdebatan. Menurut Jegadeesh dan Titman (1993), dua peneliti yang sering dikutip dalam literatur keuangan, investasi momentum dapat dijelaskan sebagai pemanfaatan tren kenaikan harga aset dalam jangka pendek. Di sisi lain, Cliff Asness, pendiri AQR Capital Management, menjelaskan bahwa momentum adalah fenomena yang berlangsung di berbagai jangka waktu dan di hampir semua pasar. Ketika sebuah aset menunjukkan kinerja positif, banyak investor yang melihatnya sebagai indikasi bahwa aset tersebut akan terus tumbuh. Ini menciptakan efek domino di mana semakin banyak investor yang terlibat, semakin kuat momentumnya. Namun, yang patut diperhatikan adalah bahwa momentum juga bisa berarti gelembung. Kamu mungkin ingat kegilaan dot-com pada akhir 90-an atau ledakan perumahan di pertengahan 2000-an. Kedua fenomena ini didorong oleh investasi momentum. Saat gelembung pecah, banyak investor yang terjebak dalam kerugian. Namun, jika diterapkan dengan bijak, strategi momentum bisa sangat menguntungkan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami psikologi di balik momentum dan selalu waspada terhadap perubahan sentimen pasar.

Bagaimana Cara Kerja Investasi Momentum?

Bagaimana strategi momentum beroperasi? Pertama, kamu perlu mengidentifikasi aset yang menunjukkan kinerja positif dalam jangka pendek. Metode ini bisa menggunakan indikator teknikal seperti moving averages atau relative strength index (RSI). Ketika sebuah aset memiliki RSI di atas 70, misalnya, itu bisa dianggap sebagai indikasi momentum yang kuat. Selanjutnya, setelah kamu menemukan aset dengan momentum yang kuat, langkah selanjutnya adalah membelinya. Tentu saja, penting untuk memiliki strategi keluar. Kamu harus menentukan kapan akan menjual aset tersebut. Ini bisa berdasarkan target harga, perubahan indikator teknikal, atau faktor fundamental lainnya. Terakhir, tetapi tak kalah pentingnya, kamu harus selalu memonitor portofolio kamu dan siap untuk melakukan penyesuaian. Momentum bisa berakhir dengan cepat, dan kamu harus cepat bertindak untuk meminimalkan kerugian atau mengambil keuntungan dari peluang baru.

Tips Memanfaatkan Investasi Momentum

Menggunakan momentum sebagai dasar investasi saham bisa menjadi pendekatan yang menarik. Pasar saham seringkali penuh dengan emosi, dan hal ini seringkali mendorong harga saham bergerak ke arah tertentu lebih dari yang seharusnya. Berikut adalah beberapa cara untuk memanfaatkan momentum dalam berinvestasi saham. 1. Identifikasi Tren dengan Analisis Teknikal Salah satu pendekatan paling umum dalam investasi momentum adalah dengan menggunakan analisis teknikal. Grafik harga saham dan indikator seperti moving average dan RSI dapat menunjukkan tren naik atau turun yang kuat. Misalnya, saham yang harga-harganya berada di atas moving average 50-hari dan 200-hari mereka sering dianggap berada dalam tren naik. 2. Gunakan Oscillator Momentum Oscillator momentum seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) atau Stochastic Oscillator dapat membantu kamu mengidentifikasi kapan momentum mulai meningkat atau berkurang. Ketika MACD melintasi garis sinyalnya ke arah atas, itu bisa menjadi indikasi untuk membeli, sementara lintasan ke bawah bisa menunjukkan waktu yang tepat untuk menjual. 3. Pertimbangkan Faktor Fundamental Meski investasi momentum seringkali berfokus pada pergerakan harga, menggabungkan analisis fundamental dapat memberikan lapisan tambahan informasi. Misalnya, saham yang menunjukkan momentum kuat dan memiliki laporan pendapatan yang positif mungkin memiliki potensi lebih besar untuk melanjutkan kenaikannya. 4. Tetapkan Target Harga dan Batas Kerugian Setelah memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah posisi berdasarkan momentum, penting untuk menetapkan target harga di mana kamu akan menjual saham untuk mengambil keuntungan. Selain itu, tetapkan juga batas kerugian untuk meminimalkan potensi kerugian jika tren berbalik arah.

logo

Aplikasi NanovestInvestasi Saham AS, Kripto, dan Emas #AmanSamaNano

Download