Sekuritas

Cari tahu apa itu Sekuritas, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

article author image

RendyJul 1, 2024

article cover image

Definisi Sekuritas

Pakar pertama, Frank J. Fabozzi, seorang akademisi keuangan berpengaruh asal Amerika. Fabozzi mendefinisikan sekuritas sebagai hak klaim terhadap aset dan penghasilan dari sebuah entitas. Hak klaim tersebut dapat berupa kepemilikan (ekuitas) atau hutang (debt). Pakar keuangan kedua, Frederic S. Mishkin, menambahkan pemahaman sekuritas sebagai instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan dan menjadi sarana untuk mengalokasikan dana dari pihak yang berlebih kepada pihak yang membutuhkan.

Apa itu Sekuritas?

Sekuritas, sebuah terminologi yang tampaknya rumit, namun sebenarnya cukup sederhana jika kamu memahaminya dengan benar. Kata ini berasal dari bahasa Latin, 'securus', yang berarti bebas dari kekhawatiran. Dan benar saja, sekuritas ini diciptakan untuk memberikan kebebasan dari kekhawatiran finansial. Sekuritas adalah instrumen finansial yang diterbitkan oleh entitas seperti pemerintah, semisal surat berharga negara, atau perusahaan, seperti saham dan obligasi. Setiap sekuritas memiliki nilai moneter dan dapat diperjualbelikan di pasar modal atau pasar uang. Ada dua tipe utama sekuritas, yaitu sekuritas ekuitas (saham) dan sekuritas utang (obligasi). Dalam konteks perusahaan, sekuritas ekuitas merepresentasikan bagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Sementara sekuritas utang, seperti namanya, merepresentasikan hutang yang harus dibayar oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Selain itu, ada juga sekuritas turunan atau derivatif. Derivatif ini memiliki nilai yang bergantung pada nilai aset lain, seperti saham, obligasi, komoditas, atau indeks.

Tujuan Sekuritas

Ada beberapa tujuan utama dari sekuritas.

  • Mendapatkan Pendanaan: Seperti contoh perusahaan XYZ di atas, perusahaan dapat menggunakan sekuritas untuk mendapatkan pendanaan. Penjualan saham atau obligasi ke publik dapat memberikan suntikan dana segar untuk perusahaan yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti ekspansi usaha, penelitian dan pengembangan, dan lainnya.
  • Redistribusi Aset: Sekuritas juga menjadi sarana redistribusi aset. Dalam hal ini, pihak yang memiliki surplus dana dapat mengalokasikan dana mereka kepada pihak yang membutuhkan dana melalui sekuritas.
  • Investasi: Bagi individu atau institusi, sekuritas menjadi sarana investasi. Mereka bisa membeli saham atau obligasi dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga sekuritas tersebut atau dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan.

Tiga Tipe Sekuritas

Berbagai tipe sekuritas bisa kamu temui di pasar keuangan, di antaranya:

  • Saham: Saham adalah tipe sekuritas yang merepresentasikan kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Pemegang saham memiliki hak untuk menerima dividen dan hak suara dalam rapat pemegang saham.
  • Obligasi: Obligasi adalah sekuritas utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Pemegang obligasi berhak menerima pembayaran bunga secara periodik dan pengembalian pokok hutang pada akhir masa obligasi.
  • Derivatif: Derivatif adalah sekuritas yang harganya diturunkan atau 'diderivasi' dari satu atau lebih aset lainnya, seperti saham, obligasi, komoditas, atau indeks. Contoh derivatif antara lain kontrak opsi dan kontrak berjangka.

Cara Kerja Sekuritas

Bagaimana sekuritas bekerja? Mari kita bahas satu per satu.

  • Saham: Saat perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi atau tujuan lainnya, mereka bisa menerbitkan saham. Setiap saham yang dijual merepresentasikan sebagian kepemilikan dalam perusahaan. Artinya, jika kamu membeli saham, kamu menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Kepemilikan ini bukan hanya sekadar simbolis. Pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham dan berhak menerima dividen, yaitu sebagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
  • Obligasi: Pada sisi lain, ada obligasi. Obligasi adalah cara perusahaan atau pemerintah meminjam uang. Jika kamu membeli obligasi, artinya kamu meminjamkan uangmu kepada penerbit obligasi. Sebagai gantinya, penerbit obligasi berjanji untuk membayar kamu bunga secara periodik dan mengembalikan pokok pinjaman pada akhir periode obligasi.
  • Derivatif: Sedikit berbeda dengan saham dan obligasi, derivatif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan dari aset lain. Misalnya, kontrak opsi saham memberi pemegang opsi hak (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu sebelum tanggal tertentu. Nilai opsi ini akan berfluktuasi seiring dengan perubahan harga saham yang mendasarinya.

Jadi, ketika kamu berinvestasi dalam sekuritas, kamu sebenarnya berpartisipasi dalam suatu mekanisme yang kompleks dan menarik. Investasi bukan hanya soal membeli dan menjual, melainkan juga tentang memahami cara kerja alat-alat investasi ini. Dan semakin kamu memahami, semakin besar kesempatan untuk sukses dalam dunia investasi.

Nanovest News v3.23.0