Yield Curve

Cari tahu apa itu Yield Curve, cara menggunakan, jenis-jenisnya, dan risiko hanya di Kamus Investasi Nanovest.

article author image

AjengMar 21, 2025

article cover image

Apa Itu Yield Curve?

Yield curve atau kurva imbal hasil adalah representasi grafis yang menunjukkan hubungan antara imbal hasil atau suku bunga obligasi dengan kualitas kredit serupa, tetapi dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda.

Kemiringan kurva imbal hasil digunakan untuk memprediksi tren suku bunga dan potensi pertumbuhan atau penurunan ekonomi. Terdapat tiga bentuk utama kurva imbal hasil, yaitu miring ke atas (normal), miring ke bawah (terbalik), dan datar.

Informasi mengenai tingkat pengembalian obligasi tersedia secara harian di situs resmi Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Bagaimana Cara Menggunakan Yield Curve?

Kurva imbal hasil menjadi patokan untuk berbagai jenis utang di pasar keuangan, seperti suku bunga KPR dan pinjaman perbankan. Kurva imbal hasil yang umum digunakan membandingkan tingkat pengembalian obligasi pemerintah Amerika Serikat dengan jangka waktu jatuh tempo 3 bulan, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun.

Informasi mengenai tingkat pengembalian obligasi tersebut dipublikasikan secara harian di situs resmi Departemen Keuangan Amerika Serikat pada pukul 18.00 ET.

Kurva imbal hasil dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk merencanakan strategi investasi mereka, dengan mempertimbangkan potensi perubahan suku bunga obligasi. Grafik kurva imbal hasil dapat dengan praktis dibuat melalui aplikasi spreadsheet Excel.

Jenis-jenis Yield Curve

Terdapat tiga jenis kurva hasil antara lain normal, terbalik, dan datar.

Yield Curve Normal

Dalam kondisi normal, kurva imbal hasil menampilkan tingkat pengembalian yang lebih rendah untuk obligasi dengan jangka waktu pendek, dan tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk obligasi dengan jangka waktu panjang, sehingga kurva tersebut memiliki kemiringan positif.

Kurva imbal hasil yang normal mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil dan siklus ekonomi yang sehat. Kurva imbal hasil dengan kemiringan yang curam menandakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, yang sering kali disertai dengan peningkatan inflasi dan suku bunga.

Misalnya, dalam sebuah kurva imbal hasil, obligasi berjangka waktu 2 tahun memberikan imbal hasil 1%, obligasi 5 tahun memberikan 1.8%, dan seterusnya hingga obligasi 20 tahun yang memberikan 3.5%.

Beberapa investor obligasi menerapkan strategi "roll-down return" atau "riding the curve" dengan menjual obligasi menjelang tanggal jatuh tempo.

Strategi ini bekerja optimal dalam lingkungan suku bunga yang stabil, karena penurunan imbal hasil obligasi berkorelasi dengan kenaikan harga. Para investor yang menerapkan strategi ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari apresiasi harga obligasi.

Yield Curve Terbalik

Kurva imbal hasil terbalik ditandai dengan kemiringan ke bawah, di mana suku bunga obligasi jangka pendek lebih tinggi daripada suku bunga obligasi jangka panjang.

Jenis kurva ini biasanya muncul saat terjadi resesi ekonomi, ketika para investor memprediksi penurunan imbal hasil obligasi jangka panjang di waktu yang akan datang.

Investor memprediksi bahwa imbal hasil obligasi yang jatuh tempo lebih lama akan cenderung lebih rendah di masa depan.

Yield Curve Datar

Kurva imbal hasil datar menunjukkan tingkat pengembalian yang hampir sama di semua jangka waktu jatuh tempo, yang mengindikasikan ketidakpastian kondisi ekonomi.

Pada kurva imbal hasil yang datar, mungkin terdapat sedikit peningkatan imbal hasil pada obligasi jangka menengah, menciptakan "gundukan" kecil.

"Gundukan" ini biasanya terjadi pada obligasi dengan jangka waktu menengah, khususnya antara enam bulan hingga dua tahun.

Kurva ini memperlihatkan bahwa tingkat imbal hasil hampir sama di semua jangka waktu jatuh tempo obligasi. Contohnya, tingkat imbal hasil obligasi adalah sebagai berikut: obligasi 2 tahun (6%), obligasi 5 tahun (6.1%), obligasi 10 tahun (6%), dan obligasi 20 tahun (6.05%).

Saat ketidakpastian tinggi, para investor cenderung meminta imbal hasil yang sama untuk semua obligasi dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo.

Apa Itu Yield Curve Treasury US?

Kurva imbal hasil obligasi AS adalah grafik yang membandingkan imbal hasil surat utang jangka pendek dan panjang, menunjukkan hubungan antara suku bunga dan jatuh tempo sekuritas pendapatan tetap Treasury AS, dan juga disebut sebagai struktur jangka waktu suku bunga.

Risiko dari Yield Curve

Risiko kurva imbal hasil adalah dampak negatif perubahan suku bunga pada imbal hasil obligasi, disebabkan oleh hubungan yang berlawanan antara harga obligasi dan suku bunga. Harga obligasi di pasar sekunder akan menurun ketika suku bunga pasar meningkat, dan sebaliknya.

Bagaimana Cara Investor Menggunakan Yield Curve?

Investor dapat menggunakan kurva imbal hasil untuk memprediksi kondisi ekonomi di masa depan, yang kemudian akan memengaruhi keputusan investasi mereka.

Ketika kurva imbal hasil menunjukkan tanda-tanda resesi, investor dapat memilih untuk memindahkan modal ke aset-aset yang dianggap aman dan menguntungkan selama periode tersebut.

Untuk memulai perjalanan investasimu, salah satu langkah awal yang harus disiapkan ialah mengoptimalkan pengelolaan keuangan melalui aplikasi investasi terpercaya dengan jaminan yang pasti aman!

Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan berbagai saham US, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano

Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid.

Unduh  aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!

Nanovest News v3.23.2