Hong Kong Rilis Aturan Baru Staking Kripto, Perkuat Ekosistem Web3

SFC Hong Kong terbitkan panduan baru untuk layanan staking kripto, dorong regulasi Web3 sambil lindungi investor dan dukung pertumbuhan ekosistem digital.

article author image

MuhammadApr 8, 2025

article cover image

Komisi Sekuritas dan Futures (SFC) Hong Kong baru saja merilis panduan terbaru untuk bursa kripto yang menawarkan layanan staking. Pengumuman ini dirilis pada 7 April dan juga mencakup dana investasi lokal yang memiliki eksposur terhadap aset digital yang terlibat dalam aktivitas staking.

Langkah ini mengikuti pernyataan Christina Choi, Direktur Eksekutif Produk Investasi di SFC, yang disampaikan saat ajang Hong Kong Web3 Festival. Dalam pidatonya, Choi menegaskan bahwa “SFC berkomitmen untuk mendukung perjalanan Web3 Hong Kong.”

Regulator menyampaikan bahwa mereka menyadari potensi manfaat dari staking, baik untuk meningkatkan keamanan jaringan blockchain maupun memberikan imbal hasil bagi investor. Karena itu, panduan baru ini memberikan lampu hijau bagi bursa kripto untuk menawarkan layanan staking, selama sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Chen Wu, salah satu pendiri dan CEO dari bursa kripto Ex.io yang berbasis di Hong Kong dan berlisensi SFC, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa pihaknya menyambut baik langkah ini. Ia menyebut panduan baru ini sebagai sinyal positif untuk pertumbuhan produk Web3 di bawah pengawasan yang bertanggung jawab.

“SFC menunjukkan bahwa lebih banyak peluang sedang dibuka bukan hanya untuk staking, tapi juga untuk berbagai produk Web3 lainnya yang dapat berkembang dalam kerangka kerja yang jelas dan terpercaya,” ujarnya.

“Hong Kong bukan hanya menjadi pasar yang patuh regulasi, tapi juga pusat nyata untuk adopsi Web3, di mana kepentingan pengguna tetap dilindungi tanpa menghambat inovasi,” tambah Wu.

Panduan Baru SFC: Bursa Kripto Wajib Dapat Izin Tertulis untuk Layanan Staking

Dalam surat edaran terbaru yang dikirimkan kepada bursa kripto, SFC menekankan bahwa platform harus mendapatkan persetujuan tertulis sebelum menyediakan layanan staking. Selain itu, platform wajib mempertahankan kendali penuh atas aset virtual yang di-stake dan tidak boleh menyerahkan kustodi ke pihak ketiga.

Semua risiko, biaya, periode penguncian minimum, proses unstaking, serta pengaturan terkait pemadaman layanan dan kustodi harus diungkapkan secara jelas kepada pelanggan. Tak hanya itu, setiap aktivitas staking juga harus dilaporkan secara berkala kepada SFC.

Hong Kong Siapkan Regulasi Ketat untuk Dana Kripto dan Aktivitas Staking

Surat edaran serupa juga dikirimkan ke operator dana yang diawasi oleh SFC. Aturan ini berlaku untuk dana yang memiliki lebih dari 10% dari nilai aset bersihnya dalam bentuk aset digital, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dana hanya boleh membeli aset virtual yang juga tersedia secara publik di pasar lokal dan melalui platform yang telah disetujui oleh SFC. Paparan leveraged (berisiko tinggi) dilarang.

Dana diperbolehkan melakukan staking jika sesuai dengan tujuan investasinya, selama pengungkapan informasi dilakukan secara transparan dan kontrol internal diterapkan dengan ketat. Pemberitahuan kepada investor dan persetujuan pemegang saham mungkin diperlukan jika aktivitas staking mengubah strategi atau profil risiko secara signifikan.

Dukungan Penuh untuk Web3: Hong Kong Ingin Jadi Pusat Inovasi Digital Asia

Dalam pidatonya, Choi mengakui bahwa dunia Web3 masih berkembang dan manfaat penuhnya baru akan terlihat seiring waktu kemungkinan disertai dengan berbagai tantangan. Ia menyebut tren spekulatif seperti NFT sebagai pelajaran bahwa pendekatan regulasi perlu dilakukan dengan hati-hati.

“Daripada mengejar setiap tren baru, kami percaya pada pendekatan yang lebih realistis memperkuat fondasi dan membangun ekosistem yang mendukung agar Web3 bisa tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Choi.

Komentar ini muncul di tengah menurunnya pasar NFT, dengan bursa kripto Bybit mengumumkan penutupan marketplace NFT miliknya. Keputusan itu diambil menyusul penurunan besar dalam volume perdagangan harian NFT dari lebih dari $18 juta setahun lalu menjadi sekitar $5,34 juta, atau turun lebih dari 70%.

Sebagai bagian dari upaya menarik perusahaan Web3 ke Hong Kong, Choi menyoroti bahwa kota ini menempati posisi ketiga dalam Indeks Pusat Keuangan Global (Global Financial Centres Index). Regulasi yang jelas dan akses mudah ke pasar Asia menjadi nilai tambah lain.

“Kita saat ini berada di persimpangan di mana keuangan tradisional dan ekonomi digital mulai menyatu, menciptakan peluang baru bagi pasar finansial kita,” ungkap Choi dalam pernyataan penutupnya.

“Lompatan awal sudah terjadi dan keberhasilan ke depan akan sangat bergantung pada bagaimana kita menyatukan dunia tradisional dan digital ini, dari angka nol menjadi seratus.”

Komentar Choi sejalan dengan pertumbuhan pesat sektor teknologi finansial (fintech) Hong Kong yang telah meningkat 250% sejak 2022. Baru-baru ini, SFC juga meluncurkan roadmap baru untuk menjadikan kota ini sebagai pusat global untuk aset kripto.

Roadmap tersebut dinamakan “ASPIRe”, mencakup 12 inisiatif utama yang dibagi ke dalam lima kategori besar, termasuk memperluas akses pasar, menyempurnakan kerangka kerja kepatuhan, dan meningkatkan efisiensi blockchain.

Nanovest News v3.23.2