Prospek Saham: Apple, Nvidia, dan Alibaba, Mana yang Lebih Dominan?
Wall Street sangat optimis terhadap Alibaba, Nvidia, dan Apple. Namun, para Analis melihat potensi pertumbuhan terbesar ada pada Alibaba, didukung oleh fundamental yang membaik, prospek AI, dan stimulus Pemerintah China.
Ajeng • Dec 17, 2024
Desas desus seputar kecerdasan buatan generatif (AI generative) dan ekspektasi penurunan suku bunga mendorong beberapa saham teknologi naik.
Meskipun ada kekhawatiran tentang valuasi yang melebar, Analis Wall Street terus melihat kenaikan lebih lanjut di banyak Perusahaan teknologi. Dengan menggunakan TipRank’s Stock Comparison Tool, kami membandingkan Apple (AAPL), Nvidia (NVDA), dan Alibaba (BABA) untuk menemukan saham teknologi yang dapat menawarkan potensi kenaikan tertinggi dari level saat ini, menurut para Analis.
Apple (NASDAQ: AAPL)
Saham Apple telah naik sekitar 29% sepanjang tahun ini. Produsen iPhone ini mengesankan investor dengan hasil yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun fiskal 2024.
Laba per saham (EPS) Perusahaan yang disesuaikan meningkat 12% menjadi $1.64, dengan penjualan naik 6% menjadi $94.9 miliar. Khususnya, pendapatan dari iPhone, yang menyumbang sekitar 49% dari keseluruhan penjualan, tumbuh 5.5% menjadi $46.2 miliar.
Selain itu, pendapatan dari Layanan, yang merupakan bisnis dengan margin lebih tinggi dibandingkan dengan produk Apple, tumbuh 12% menjadi sekitar $25 miliar.
Apple memperkirakan pertumbuhan pendapatan Layanan pada kuartal Desember hampir sama dengan tingkat pertumbuhannya pada tahun lalu (12.9%). Lebih lanjut, Perusahaan ini memperkirakan penjualan keseluruhan bulan Desember akan meningkat “low to mid-single digit.”
Meskipun ada kekhawatiran tentang dampak persaingan terhadap penjualan iPhone di pasar-pasar utama seperti Tiongkok, beberapa Analis tetap yakin dengan Perusahaan ini, karena pertumbuhan Service bisnis dan inisiatif AI seperti Apple Intelligence.
Apakah AAPL Beli, Jual, atau Tahan?
Analis Baird, William Power, menaikkan target harga saham Apple menjadi $260 dari $240, dan menegaskan kembali peringkat Beli. Power mencatat bahwa AAPL saat ini di trading pada 32.8x dari estimasi EPS tahun kalender 2025, yang mencerminkan sekitar 50% premium terhadap kelipatan 22x S&P 500 (SPX).
Dia menambahkan bahwa target harga $260 didasarkan pada kelipatan P/E 34x (dihitung berdasarkan perkiraan EPS 2025), menempatkannya di ujung atas kisaran historis 10-35x saham, dan lebih tinggi dari pemimpin teknologi serta konsumen lainnya.
Power menjelaskan bahwa valuasi premium tersebut mencerminkan eksekusi yang solid, kontribusi yang meningkat dari Service, manfaat ekosistem yang berkelanjutan, dan arus kas bebas yang mengesankan.
Dengan 20 beli, sembilan tahan, dan dua jual, Wall Street memiliki peringkat konsensus Beli Moderat untuk saham Apple. Target harga rata-rata saham AAPL sebesar $243.20 mengimplikasikan risiko penurunan sebesar 2%.
Nvidia (NASDAQ: NVDA)
Saham raksasa semikonduktor Nvidia telah naik lebih dari 171% dari tahun ke tahun, didorong oleh permintaan yang kuat untuk GPU (graphics processing units) canggihnya yang diperlukan untuk menggerakkan model dan aplikasi AI generatif.
Bulan lalu, Nvidia melaporkan hasil yang mengalahkan market untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2025.
Pendapatan tumbuh 94% dari tahun ke tahun menjadi $35.1 miliar, sementara EPS yang disesuaikan melonjak 103% menjadi $0.81.
Terlepas dari hasil kuartal ketiga yang kuat, ada beberapa kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan pendapatan. Selain itu, investor juga khawatir tentang keberlangsungan permintaan yang disebabkan oleh AI.
Meskipun demikian, Nvidia optimis tentang prospek masa depannya, didukung oleh permintaan yang kuat untuk platform Hopper dan Blackwell di tengah booming AI yang generatif.
Berapa Target Harga untuk Saham NVDA?
Setelah laporan keuangan kuartal ketiga, Analis Wolfe Research, Chris Caso, menaikkan target harga saham NVIDIA menjadi $180 dari $150, dan menegaskan kembali peringkat Beli untuk saham tersebut.
Analis tersebut mengatakan bahwa target harga baru didasarkan pada kelipatan P/E (price-to-earnings) sekitar 42x estimasi EPS tahun 2025 (tahun kalender) sebesar $ 4.26, yang sedikit di atas kelipatan rata-rata hampir 37x selama lima tahun terakhir.
Lebih lanjut Caso berpendapat bahwa kelipatan P/E sebesar 42x adalah wajar mengingat ekspektasinya untuk pertumbuhan pendapatan hampir 50% tahun depan. Analis tersebut mengatakan bahwa NVDA telah menjadi saham favoritnya selama beberapa tahun, dan akan terus menjadi favoritnya, mengingat NVDA adalah penerima manfaat utama dari gelombang AI.
Caso berpendapat bahwa ada jalan yang jelas menuju pendapatan pusat data lebih dari $200 miliar berdasarkan perkiraan rantai pasokan yang terkait dengan jalan Blackwell, yang dapat mendorong EPS sebesar $5 pada tahun fiskal 2026.
Terkait peringkat konsensus, Nvidia mendapat peringkat Strong Buy berdasarkan 37 rekomendasi beli dan tiga rekomendasi Hold. Pada $176.14, target harga rata-rata saham NVDA menyiratkan potensi kenaikan sebesar 31.2%.
Alibaba (NYSE:BABA)
Raksasa e-commerce Cina, Alibaba, baru-baru ini mengumumkan pendapatan yang optimis untuk kuartal September. Laba bersih melonjak 58% menjadi RMB 43.9 miliar, didorong oleh kenaikan pendapatan operasional dan perubahan mark-to-market dalam investasi ekuitas.
Sementara itu, pendapatan tumbuh 5% menjadi RMB 236.5 miliar meskipun tekanan makro terus berdampak pada belanja konsumen.
Dalam sebuah pernyataan tentang hasil kuartal September, CEO Alibaba Eddie Wu menyatakan bahwa Perusahaan lebih percaya diri dengan bisnis intinya dan terus berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjangnya. Saham BABA telah naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini, sebagian karena optimisme tentang langkah-langkah stimulus yang dijamin oleh Pemerintah Cina untuk meningkatkan perekonomian.
Terlepas dari ketidakpastian makro dan ketegangan AS-Tiongkok, beberapa analis optimis terhadap BABA karena upaya restrukturisasi, bisnis cloud Perusahaan, dan peluang pertumbuhan terkait AI.
Perlu dicatat bahwa pertumbuhan bisnis Cloud Alibaba meningkat pada kuartal September dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dengan pendapatan dari produk cloud publik meningkat dua digit dan pendapatan produk terkait AI mengalami pertumbuhan tiga digit.
Apakah Saham BABA Merupakan Pembelian yang Bagus Sekarang?
Baru-baru ini, Alibaba mengumumkan bahwa mereka akan mengintegrasikan platform e-commerce domestik dan internasionalnya ke dalam satu unit bisnis tunggal (yang disebut Grup Bisnis E-commerce) di tengah persaingan yang ketat. Perusahaan ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dalam rantai pasokannya dengan langkah ini.
Bereaksi terhadap pengumuman ini, Analis Citi, Alicia Yap, menegaskan kembali peringkat Beli untuk saham Alibaba dan menyatakan bahwa ia memandang pengumuman ini secara positif.
Analis tersebut memiliki target harga $133 untuk saham BABA, mencatat bahwa langkah ini dapat mendorong sinergi di seluruh Alibaba’s Taobao Tmall Group, serta International Digital Commerce Group, yang mendorong peningkatan kinerja operasional dan keuangan.
Secara keseluruhan, Wall Street memiliki peringkat konsensus Strong Buy di TipRanks, didukung oleh 14 peringkat Beli berbanding satu peringkat Tahan. Target harga rata-rata saham BABA sebesar $127.05 mengimplikasikan potensi kenaikan sekitar 45%.
Wall Street sangat bullish terhadap saham Alibaba dan Nvidia, namun sangat optimis terhadap Apple. Para Analis melihat potensi kenaikan yang lebih tinggi pada saham Alibaba dibandingkan dengan saham dua raksasa teknologi lainnya, berkat fundamental yang membaik, prospek terkait AI, dan langkah-langkah stimulus pemerintah Tiongkok.
Menariknya, berdasarkan TipRanks Smart Score System, baik Alibaba maupun Nvidia mendapatkan skor “Perfect 10,” yang menyiratkan bahwa kedua saham ini memiliki posisi yang baik untuk mengungguli market yang lebih luas dalam jangka panjang.