Saham Retail Teratas di Musim Liburan: Walmart, Abercrombie, dan Fitch Mencuri Perhatian
Saat ini, beberapa saham retail mencuri perhatian menjelang belanja tahunan di musim liburan. Perusahaan seperti Walmart, Crocs, Abercrombie dan Fitch menjadi pilihan para pembeli.

Ajeng • Dec 2, 2024

Wall Street membuat daftar dan memeriksanya dua kali karena para pembeli melakukan belanja tahunan mereka akhir pekan ini.
Walmart (WMT) dan Costco (COST) diposisikan untuk mengakhiri tahun ini dengan kuat karena konsumen fokus pada kebutuhan seperti bahan makanan.
“Walmart memiliki kombinasi ini ... [makanan dan bahan makanan]” dengan harga murah, Analis TD Cowen Oliver Chen mengatakan kepada Yahoo Finance. “Ditambah lagi, mereka memiliki semua [produk] diskresioner yang bisa Anda dapatkan.”
Kombinasi tersebut merupakan kunci untuk “menang dalam bisnis retail,” kata Chen. Demikian pula, Costco mendapatkan keuntungan dari operasi grosir yang kuat dan bisnis pakaian jadi yang stabil, kata Chen.
Saham kedua toko besar ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa minggu ini.
Retail seperti Abercrombie and Fitch (ANF), Crocs (CROX), dan Dick's Sporting Goods (DKS) juga diproyeksikan akan berkinerja bagus. Sementara toserba seperti Macy's (M) dan Kohl's (KSS), di samping merk seperti Under Armour (UA) dan American Eagle (AEO), kemungkinan akan mengalami penurunan.
Skala adalah keuntungan besar bagi Walmart dan Costco, terutama dengan adanya putaran tarif lain di depan mata. Ukuran mereka juga memberi mereka keunggulan dalam mengumpulkan data dan mengembangkan alat kecerdasan buatan, kata Chen.
Musim liburan “dimulai dengan awal yang baik sesuai dengan harapan kami,” kata CFO Walmart John David Rainey kepada Yahoo Finance. Walmart memperkirakan penjualan akan tumbuh 3% hingga 4% pada kuartal keempat.
Retail khusus juga masuk dalam daftar saham unggulan Wall Street.
Abercrombie telah melakukan “pekerjaan yang sangat baik dalam dua tahun terakhir” dengan menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dengan para influencer mikro, Analis CFRA, Zach Warring, mengatakan kepada Yahoo Finance.
“Strategi pemasaran itu benar-benar berhasil,” kata Warring. “Abercrombie akan terus melakukannya dengan baik selama musim liburan.”
CEO Abercrombie and Fitch, Fran Horowitz, mengatakan kepada Brian Sozzi dari Yahoo Finance bahwa musim liburan telah dimulai dengan “kuat.”
Penjualan di toko yang sama tumbuh 16% pada kuartal ketiga, menandai kuartal keenam berturut-turut dengan persentase pertumbuhan dua digit.
Crocs adalah perusahaan lain yang menghabiskan “sebagian besar dana pemasaran mereka untuk pemasaran digital dan pemasaran yang lebih baru,” kata Warring.
Meskipun saham perusahaan ini hanya naik 14% dari tahun ke tahun, namun saham ini terkena dampak dari akuisisi HEYDUDE senilai $2.5 miliar, yang memberikan tekanan pada laba.
“Mereka membayar banyak uang untuk Heydude,” kata Warring. “Di luar enam bulan pertama setelah akuisisi, Anda mulai melihat penurunan yang cukup besar dalam pendapatan top-line di sana.”
Pada kuartal ketiga, pendapatan Crocs tumbuh 7.4% menjadi $858 juta, sementara pendapatan Heydude turun 17.4% menjadi $204 juta.
Di sisi lain, Wall Street tetap berhati-hati dengan department store.
“Kami lebih berhati-hati pada department store,” kata Chen. “Ini merupakan kategori yang lebih sulit.”
Saham Macy's telah turun 19% tahun ini menjadi sekitar $16 per saham, dibandingkan dengan $24.80 per saham yang ditawarkan dalam pembelian yang ditolak pada bulan Juli. Penjualan di toko yang sama turun 1.3% pada hasil awal kuartal ketiga Macy's. Penjualan bersih turun 2.4% menjadi $4.74 miliar.
Saham Kohl telah turun 46%. Penjualan bersih turun 8.8% menjadi $3.5 miliar pada hasil kuartalannya. Sementara penjualan di toko yang sama turun 9.3%, terseret oleh melemahnya penjualan pakaian dan alas kaki.
Sementara itu, retail khusus Under Armour dan American Eagle adalah dua nama yang Warring turunkan menjelang liburan.
“Dari segi valuasi, Under Armour sangat tinggi,” katanya. Saham ini di trading pada rasio harga-pendapatan ke depan 36.50, dibandingkan dengan rasio P/E 22 untuk S&P 500.
Perusahaan ini juga memiliki “masalah manajemen jangka panjang,” kata Warring. Kevin Plank merebut kembali peran CEO pada bulan Maret, menggantikan Stephanie Linnartz, yang menduduki posisi tersebut hanya selama setahun.
Dalam hasil terbarunya, pendapatan Under Armour turun 11% dari tahun ke tahun menjadi $1,4 miliar.
Sedangkan untuk American Eagle, “mereka melakukan banyak diskon, dan saya rasa margin mereka terpukul karena hal itu,” kata Warring.
Pada kuartal kedua, Perusahaan ini mengalami kenaikan margin kotor sebesar 90 basis poin menjadi 38.6%.
Saham perusahaan ini turun 12% dari tahun ke tahun karena Perusahaan ini akan melaporkan hasil pendapatan kuartal ketiganya pada 4 Desember.