Tarif dan Earnings Bikin Market Tegang, Nasdaq dan S&P 500 Bergerak Hati-hati

Wall Street bersiap hadapi laporan keuangan GM, Starbucks, hingga Apple. Investor juga menanti data inflasi dan GDP AS yang bisa mengubah arah market.

article author image

AjengApr 29, 2025

article cover image

Futures saham AS bergerak tipis naik pada Selasa pagi, menandakan market bersiap menghadapi minggu krusial yang dipenuhi laporan keuangan raksasa dan data ekonomi utama.

Futures Dow Jones Industrial Average (YM=F) dan S&P 500 (ES=F) masing-masing menguat 0.1%, sementara Nasdaq Composite (NQ=F) — yang sarat saham teknologi — juga naik tipis 0.1%.

Optimisme Perdagangan Trump Bantu Pemulihan Market

Pada penutupan Senin, indeks utama Wall Street mencatat pergerakan campuran. Sentimen didorong oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang melunak terkait negosiasi tarif dengan China, serta pendekatan lebih moderat terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Namun, ketidakpastian soal dampak tarif tetap menjadi fokus utama, terutama ketika musim laporan keuangan memasuki fase terpadat.

Para Analis menilai bahwa eksposur perusahaan terhadap tarif akan menjadi salah satu faktor kritikal dalam menentukan arah market dalam jangka pendek.

Deretan Laporan Keuangan Raksasa

Hari ini, General Motors (GM) dan Spotify (SPOT) dijadwalkan merilis kinerja kuartal pertama sebelum pembukaan Exchange, diikuti oleh Starbucks (SBUX) yang akan melaporkan hasilnya setelah market tutup.

Namun perhatian utama investor akan tertuju pada pertengahan pekan, saat nama-nama besar seperti:

  • Meta Platforms (META)

  • Microsoft (MSFT)

  • Amazon (AMZN)

  • Apple (AAPL)

semuanya akan melaporkan kinerja kuartalan mereka pada Rabu dan Kamis. Keempat raksasa teknologi ini mewakili sekitar 22% dari kapitalisasi pasar S&P 500, menjadikan hasil mereka sangat menentukan arah pasar global.

Data Ekonomi Kunci: Ujian Sentimen Market

Selain laporan pendapatan, investor juga akan menghadapi sejumlah data makroekonomi penting minggu ini, termasuk:

  • Data pembukaan lapangan kerja (Job Openings and Labor Turnover Survey – JOLTS).

  • Neraca perdagangan AS.

  • Indeks kepercayaan konsumen.

  • Estimasi awal Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal pertama 2025.

  • Data inflasi PCE — metrik inflasi pilihan Federal Reserve.

Dengan volatilitas yang diprediksi meningkat, pengamat pasar memperingatkan bahwa laporan kinerja dan data makro bisa memperbesar fluktuasi indeks saham, terutama jika hasilnya jauh dari ekspektasi.

Taruhan Besar: Kinerja Ekonomi vs Risiko Tarif

Kombinasi antara optimisme atas negosiasi dagang dan kekhawatiran dampak tarif menjadi katalis dominan pekan ini.

Menurut Analis Morgan Stanley, "Earnings yang kuat bisa menstabilkan market, tetapi tekanan tarif yang berkepanjangan berisiko menggerus marjin laba di sektor-sektor utama seperti otomotif, ritel, dan teknologi."

Kesimpulan: Market di Titik Kritis

Pekan ini bisa menjadi momen penentu apakah S&P 500 mampu menghindari koreksi lebih dalam atau justru mencatat reli baru, tergantung pada laporan keuangan korporasi dan sinyal makroekonomi. Dengan banyaknya ketidakpastian, investor diingatkan untuk tetap waspada menghadapi potensi volatilitas ekstrem di sisa bulan Mei.

Nanovest News v4.8.0