Kesepakatan Eksklusif Telegram dengan TON Picu Kontroversi di Kalangan Pengembang

Tim Delhaes, co-Founder dan CEO multi-chain wallet Grindery, berpendapat bahwa kesepakatan eksklusivitas Telegram dengan TON Foundation berisiko mengasingkan para pengembang (developers), yang akan membuat TON menjadi tidak relevan.

Kesepakatan eksklusivitas yang baru diumumkan antara aplikasi perpesanan dan TON Foundation mengamanatkan bahwa semua Telegram Mini Apps dengan integrasi kripto melalui jaringan TON.

Meskipun Telegram membingkai langkah tersebut sebagai penyelarasan strategis, hal ini dilihat sebagai upaya dari perusahaan di balik aplikasi perpesanan untuk memperketat kontrolnya atas ekosistem blockchain.

Delhaes menjelaskan kepada CryptoSlate bahwa perubahan kebijakan tersebut mencakup 7- 10 day migration window yang ketat untuk pengembang.

Jangka waktu ini sangat singkat untuk ekosistem terdesentralisasi, di mana transisi seperti itu biasanya berlangsung selama berbulan-bulan.

Meskipun Telegram telah memasarkan dirinya sebagai pelopor desentralisasi, Delhaes membandingkan tindakan terbarunya dengan Apple, Google, dan Meta, yang telah menuai kritik karena mengoperasikan taman bertembok yang membatasi persaingan eksternal.

Delhaes menyatakan:

“Jika Anda bekerja di lingkungan yang agak tersentralisasi, seperti dunia teknologi web2, Anda mungkin akan mengharapkan perusahaan melakukan hal tersebut. Namun jika Anda memasuki dunia web3 dengan aspirasi untuk membangun sistem open source, dan menyingkirkan walled gardens, Anda perlu bertanya pada diri sendiri, siapa yang benar-benar menjalankan apa yang mereka katakan di depan umum.”

Lebih lanjut dia berpendapat bahwa perubahan dalam Aplikasi Mini kripto Telegram berdampak pada seluruh industri kripto, menciptakan ketidakpastian bagi para pengembang yang membangun aplikasi di berbagai ekosistem blockchain.

Delhaes percaya bahwa langkah tersebut dapat membahayakan kredibilitas Telegram terkait aplikasi blockchain.

Dia mencatat bahwa proyek-proyek seperti Hamster Combat dan Notcoin mengumpulkan banyak pengguna, tetapi menambahkan bahwa komunitas dan likuiditas masih berada di jaringan lain.

Delhaes mengatakan bahwa dengan membuat klausul eksklusivitas dalam persyaratan layanannya, TON berisiko menjadi tidak relevan atau menjadi jaringan di mana orang hanya menggunakan tipu muslihat meskipun menghadirkan kerangka kerja yang baik.

Ia menambahkan:

“Telegram ingin TON menjadi jalur pembayaran aplikasi super, tetapi saya pikir jalur ini [ketidakrelevanan] adalah arah yang mereka tuju.”

TON Foundation Membela Strategi Integrasi

TON Foundation mengatakan bahwa perubahan ini pada akhirnya akan menguntungkan pengembang dan pengguna.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke CryptoSlate, seorang juru bicara mengatakan:

“Dengan mengintegrasikan TON sebagai blockchain eksklusif untuk ekosistem Telegram’s Mini App, Telegram sekarang dapat memberikan solusi yang kuat, andal, dan terukur.”

Ketika ditanya apakah langkah tersebut dapat menyebabkan builder exodus, TON berargumen bahwa pengalaman pengguna yang terpadu akan menyederhanakan proses onboarding untuk pengguna dan pengembang kripto.

Foundation juga menegaskan bahwa mempertahankan keterlibatan pengembang tetap menjadi prioritas utama, karena mereka adalah pendorong utama pertumbuhan ekosistem.

Mereka menambahkan bahwa perubahan persyaratan layanan membuat integrasi dompet menjadi “jauh lebih mudah”, yang mengarah ke tingkat konversi yang lebih tinggi.

Selain itu, TON Foundation menyatakan bahwa perubahan tersebut sejalan dengan visinya tentang ekosistem yang berpusat pada lingkungan yang mulus, terukur, serta ramah bagi pengguna dan pengembang.

Juru bicara tersebut mengatakan:

“Pada saat yang sama, kami fokus untuk menyeimbangkan ekspansi dengan keamanan dan keandalan, memanfaatkan skalabilitas yang melekat pada TON untuk mendukung pertumbuhan pengguna global sambil terus mengulangi dan meningkatkan infrastruktur.”