Tether Membuat Film Dokumenter USDT pada Perayaan ke-10 Tahun

Pada peringatan ke-10 tahun berdirinya, Tether merilis dokumenter mengenai USDT dan bagaimana implikasinya dalam melawan inflasi.

article author image

AjengOct 7, 2024

article cover image

Penerbit stablecoin Tether mengumumkan pada peringatan 10 tahun berdirinya bahwa mereka akan merilis sebuah dokumenter tentang USDT, dan dampaknya dalam melawan inflasi.

Dalam _trailer-_nya, Tether menampilkan wawancara dengan pengguna yang telah mendapatkan manfaat dari stablecoin saat mereka berusaha melawan inflasi.

Trailer tersebut menampilkan wawancara di Turki, Brazil, dan Argentina, di mana orang-orang menghadapi tingkat inflasi yang tinggi.

Teaser tersebut mencoba menggambarkan Tether USDT yang di trading di angka $0.9998 sebagai alat yang digunakan orang-orang mirip dengan dolar AS.

Salah satu narasumber mengklaim bahwa di Brazil, “Tether dengan USDT adalah sekitar 90% dari transaksi yang dilakukan Brazil dalam sehari.”

Pada tahun 2023, adopsi USDT di Brazil melonjak, menyumbang 80% dari semua transaksi kripto di negara tersebut.

Tether Merayakan Hari Jadi yang ke-10

Token pertama Tether diluncurkan pada 6 Oktober 2014. Pengusaha Brock Pierce awalnya mendirikan proyek ini bersama Reeve Collins dan insinyur perangkat lunak Craig Sellars.

Startup Realcoin meletakkan dasar bagi operasi Tether sebelum berganti nama menjadi seperti yang kita kenal sekarang.

Premis sederhana dari token ini adalah bahwa ia menyediakan token yang mewakili mata uang fiat dengan rasio 1:1, termasuk kemampuan untuk mentransfer aset di seluruh dunia menggunakan teknologi blockchain.

Awalnya, USDT dibangun dan dioperasikan menggunakan platform OmniLayer yang dibangun di atas protokol Bitcoin.

Stablecoin tersebut kemudian berkembang ke banyak blockchain lainnya, termasuk Ethereum, Tron, dan The Open Network.

Dengan kapitalisasi pasar sebesar $120 miliar, USDT tetap menjadi stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Penilaian ini juga menjadikan aset tersebut sebagai kripto terbesar ketiga secara keseluruhan, setelah Bitcoin BTC yang turun menjadi $63,489.13 dan Ether ETH yang turun menjadi $2,488.68.

Inklusi Keuangan bagi Mereka yang "Tertinggal"

Dalam sebuah unggahan di X, CEO Tether Paolo Ardoino mengatakan bahwa perusahaan telah menjadi "simbol disintermediasi, ketahanan, dan stabilitas." Eksekutif tersebut mengatakan bahwa perusahaan percaya dalam memberdayakan orang-orang, komunitas, dan seluruh negara.

Dia menulis:

"Fokus kami selalu (dan akan selalu) pada jarak terakhir. Orang kaya sudah memiliki puluhan cara untuk bertransaksi dan menyimpan kekayaan. Kami membangun teknologi keuangan untuk orang-orang yang tertinggal.”

Ardoino juga mengatakan bahwa Tether membawa inklusi keuangan bagi orang-orang di negara berkembang yang tidak memiliki rekening bank karena mereka tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk perbankan tradisional.

Nanovest News v3.21.0