Bagaimana Cara Kerja Investasi? Berikut Penjelasannya Agar Kamu Semakin Paham!

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara kerja investasi, dan mekanisme pasar investasi.

article author image

AjengSep 23, 2024

article cover image

Saat ini, investasi menjadi pilihan untuk memperoleh return dan mencapai tujuan finansial dalam jangka panjang. Sebelum memulai berinvestasi, kamu perlu mengetahui bagaimana cara kerja investasi agar semakin yakin dan paham konsep investasi seperti apa.

Investasi bukan hanya dalam bentuk aset, saham, ataupun emas saja, lho! Dengan meningkatkan kualitas dan keahlian diri pun dapat dikatakan sebagai investasi. Mengikuti berbagai pelatihan, seminar, bootcamp, dan belajar pun menjadi bagian dari investasi.

Yuk simak cara kerja investasi di bawah ini!

Cara Kerja Investasi

Investasi merupakan aktivitas penanaman sejumlah modal pada sebuah bisnis, dengan harapan bisa mendapatkan return yang lebih besar. Orang yang memberi modal disebut dengan investor.

Tips: ketika kamu ingin berinvestasi pada sebuah bisnis, khususnya bisnis start-up, carilah venture capital atau angel investor.

Berikut penjelasan keduanya agar kamu bisa menjadi bahan pertimbangan dan pemahaman kamu sebelum berinvestasi!

Venture capital memodali perusahaan yang sedang tumbuh dan memiliki potensi besar untuk berhasil di masa depan, sedangkan angel investor adalah individu atau kelompok yang memodali perusahaan yang sedang tumbuh dengan sistem bagi hasil.

Selain menanam modal, investor harus memantau pergerakan dan profit perusahaan, selebihnya menjadi tugas pemilik bisnis untuk mengelola modal agar meraih sebanyak-banyaknya profit, dan mengembalikan modal sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.

Ketika kamu memutuskan untuk menjadi seorang investor, kamu harus membeli aset seperti saham, obligasi, emas, aset, atau mata uang digital untuk melipatgandakan kekayaan yang kamu miliki.

Adapun jumlahnya tergantung kepada tujuan dan toleransi risiko investasi.

Setiap investor menginginkan return berlipat-lipat dari harga saat melakukan transaksi pembelian. Investasi dilakukan dengan cara membeli aset potensial dan mengelola risiko, serta tidak lupa untuk konsisten akan rencana investasi jangka panjang.

Return yang didapatkan investor saat menjual aset investasi dikenal dengan istilah Capital Gain. Untuk mendapat capital gain yang maksimal, investor harus membaca kondisi pasar.

Sehingga dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi penjualan, atau tetap mempertahankan aset yang dimiliki.

Adapun proses investasi memiliki tujuan untuk meminimalisir risiko dan mengoptimalkan return dengan berinvestasi pada berbagai investasi instrumen.

Hal ini bisa membantu kamu memperoleh tujuan sambil menghindari ketidakjelasan fluktuasi market.

Apresiasi dan Dividen

Istilah return ketika kamu berinvestasi yang harus kamu ketahui adalah apresiasi dan dividen.

Apresiasi merupakan kondisi ketika kamu membeli aset investasi dengan harga rendah, dan menjualnya ketika harganya melambung tinggi.

Hal ini dapat terjadi tergantung pada jenis produk investasi yang berbeda-beda.

  • Saham akan mengalami apresiasi saat perusahaan sukses menciptakan produk yang menaikkan angka penjualan dan nilai perusahaan, sehingga nilai saham menjadi naik.

  • Obligasi akan mengalami apresiasi saat bunga tahunan yang dibayarkan lebih tinggi dari harga obligasi baru yang dikeluarkan.

  • Emas akan mengalami apresiasi ketika nilai mata uang di Negara tersebut mengalami penurunan.

  • Aset mata uang digital akan mengalami apresiasi apabila kamu membelinya dengan rupiah saat harganya turun, dan menjualnya dengan nilai rupiah ketika harganya sedang naik.

Sedangkan dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

Mekanisme Pasar Investasi

Untuk kamu yang akan menjadi calon investor, perlu diketahui bahwa transaksi akan dilakukan di pasar modal. Jika dilihat dari waktu ketika transaksi, pasar ini terbagi menjadi dua jenis, yakni pasar perdana dan pasar sekunder.

Pasar Perdana

Pasar ini merupakan pasar yang mana surat-surat berharga diperdagangkan untuk pertama kali  ke calon investor sebelum dicatat ke Bursa Efek, dan memiliki periode saat saham pertama kali ditawarkan oleh Penjamin Emisi Efek (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker Dealer) yang bertugas sebagai agen penjualan (sales).

Proses ini dikenal dengan istilah penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO.

Harga saham tetap atau paten, karena Perusahaan telah menentukan harga dan jumlah saham sebelum menawarkannya di pasar perdana. Tidak hanya itu, jumlah saham yang ditawarkan pun terbatas.

Pembelian saham di pasar ini pun memungkinkan untuk mendapat return ataupun capital gain yang akan didapatkan setelah saham tersedia di Exchange.

Adapun alur transaksi di pasar perdana sebagai berikut:

  1. Investor melakukan pengisian Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan menyetorkan dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN), lalu menyerahkan formulir, bukti setor, juga identitas diri.

  1. Perusahaan Efek akan menyerahkan FPPS ke Penjamin Emisi untuk diteruskan ke Biro Administrasi Efek (BAE) agar mendapatkan penjatahan saham.

Perusahaan yang melakukan IPO harus mengumumkan mengenai harga, saham yang ditawarkan, jangka waktu, informasi penting, dan situs web perusahaan open public dalam bentuk prospektus.

Prospektus merupakan persatuan antara profil perusahaan, serta laporan tahunan berbentuk dokumen resmi untuk menggambarkan saham yang ditawarkan dan akan dijual.

Pasar Sekunder

Pada pasar ini investor dapat melakukan penjualan atau pembelian surat berharga yang tercatat di Exchange, setelah melakukan penawaran umum di pasar perdana.

Transaksi ini terjadi antara satu investor dengan investor lainnya, dengan harga saham yang berfluktuasi berupa naik ataupun turun karena hadirnya permintaan dan penawaran.

Ketika melakukan transaksi, investor akan dikenai biaya transaksi berbentuk komisi kepada Perusahaan Efek (PPE).

Penawaran dan permintaan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Penawaran spesifik yakni kinerja Perusahaan dan industri, sedangkan faktor makro seperti adanya tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, serta kondisi sosial dan politik.

Adapun alur transaksi di pasar sekunder sebagai berikut.

  1. Transaksi dilakukan di Exchange melalui perantara Perusahaan Efek yang menjadi anggota.

  1. Investor yang akan melakukan pembelian ataupun penjualan akan diminta menyebutkan nama saham, nominal pembelian (dalam lot), dan harga pembelian.

  1. Order yang masuk akan diperlihatkan di sistem perdagangan Exchange dan dapat dilihat di sistem milik Perusahaan Efek, bila transaksi ini terjadi di sistem perdagangan Exchange, maka transaksi ini berhasil.

Berikutnya, perpindahan aset dan proses pembayaran difasilitasi oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Saat melakukan pembelian, investor membayar sesuai nominal pembelian maksimal 2 hari setelah transaksi berhasil. Sedangkan untuk penjualan, investor akan menerima pembayaran maksimal 2 hari setelah transaksi berhasil.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi, aplikasi investasi Nanovest dapat menjadi pilihan yang tepat karena menyediakan lebih dari 2.000 saham Amerika Serikat, serta memilikii lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap.

Unduh aplikasi Nanovest sekarang juga!

Nanovest News v3.21.0