Debt to Equity Ratio - Pertimbangan saat Memilih Saham Global

Debt to Equity Ratio - Pertimbangan saat Memilih Saham Global

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Sebagai investor saham, memilih saham terbaik wajib jadi perhatian kamu. Termasuk urusan investasi saham global seperti di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Eropa.

Salah satu yang bisa kamu cari tahu saat memilih saham perusahaan di bursa global adalah debt to equity ratio-nya. Kamu sudah tahu apa itu debt to equity ratio?

Dalam Bahasa Indonesia, pengertian debt to equity ratio (DER) adalah rasio utang terhadap ekuitas. Debt to equity ratio adalah rumus kunci modal usaha. Pemahaman tentang debt to equity ratio adalah hal yang kunci untuk mengetahui bagaimana perusahaan dapat mendanai usaha.

Itu sebabnya, investor perlu mencermati DER ini ketika memilih saham. Buat kamu yang ingin berinvestasi saham global, mari simak ulasan lengkap DER berikut ini.

Apa itu debt to equity ratio?

Apa itu debt to equity ratio? Rasio utang terhadap ekuitas atau debt equity ratio adalah pengukuran berapa banyak utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya.

Dalam pengukuran ini, rasio yang lebih tinggi bisa lebih berisiko dan berpotensi lebih menguntungkan (pengembalian ekuitas lebih tinggi). Sementara, rasio yang lebih rendah bisa kurang berisiko.

Untuk membiayai operasional, perusahaan membutuhkan modal. Karenanya, pengetahuan tentang debt to equity ratio adalah hal yang penting dipahami.

Dengan melihat rasio utang terhadap ekuitas, kita dapat mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana bisnis mendanai dirinya sendiri dan apakah itu menghasilkan pertumbuhan yang sehat. Atau, bahkan dapat menghindari potensi kebangkrutan.

Jadi, debt to equity ratio adalah penghitungan dengan membagi total kewajiban (apa yang dimiliki perusahaan) dengan total ekuitas pemegang saham (apa yang dimiliki perusahaan).

Kenali utang dan ekuitas perusahaan global

Utang adalah jumlah yang dipinjam oleh perusahaan yang perlu dibayar kembali pada suatu saat. Bank atau lembaga keuangan lainnya terkadang bersedia meminjamkan uang dengan imbalan bunga yang mereka kenakan kepada peminjam.

Perusahaan biasanya mengambil utang untuk memperoleh hal-hal penting demi menjalankan bisnis. Utang ini bisa diperoleh dalam beberapa bentuk: pinjaman bank, pinjaman bisnis dengan jaminan atau tanpa jaminan, obligasi, hingga pinjaman peralatan.

Sementara, jika debt to equity ratio adalah rasio yang menimbang antara utang dan ekuitas, maka penting juga mengetahui apa itu ekuitas.

Ekuitas, juga disebut sebagai ekuitas pemegang saham, menunjukkan nilai yang sepenuhnya dimiliki pemegang saham.

Karenanya, ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemangku kepentingan jika terjadi likuidasi aset dan saat utang dilunasi. Ekuitas dihitung dengan mengambil total aset dan mengurangi total kewajiban.

Bagaimana menghitung rasio DER?

Perusahaan Teknologi Global A mempunyai modal bersih sebanyak Rp1 triliun. Dengan total kewajiban yang harus dibayarkan sebanyak Rp500 miliar. Dari data ini dapat dihitung DER Perusahaan Teknologi Global A yakni Rp500 miliar : Rp1 triliun. Yang hasilnya 0,5 kali atau 50 persen.

Artinya, secara keuangan Perusahaan Teknologi Global A sehat dan dapat memenuhi kewajiban utangnya dengan baik. Sehingga kamu bisa melakukan investasi dengan aman berdasarkan perhitungan rasio ini.

Berdasarkan contoh di atas, rumus menghitung DER adalah:

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang : Ekuitas

Rumus ini bisa kita gunakan dengan catatan:

  • Utang atau yang disebut dengan liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan secara tunai kepada pihak pemberi hutang dalam jangka waktu tertentu. Dilihat dari jangka waktu pelunasannya, hutang dibagi menjadi kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lain-lain.
  • Ekuitas atau equity adalah hak milik perusahaan atas aset atau aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih. Ekuitas terdiri atas setoran pemilik perusahaan dan sisa laba ditahan.
  • Kewajiban lancar atau utang lancar merupakan kewajiban yang sifatnya jangka pendek, dan masih cenderung dianggap hal biasa.
  • Biasanya utang lancar adalah utang perusahaan yang menyangkut tentang operasional perusahaan yang bersifat jangka pendek.
  • Kewajiban jangka panjang merupakan jenis utang yang berbahaya untuk perusahaan dan lebih baik dihindari oleh perusahaan.
  • Utang jangka panjang biasanya nominalnya lebih besar, dan memiliki bunga. Misalnya pinjaman bank atau pihak lain.

Apa manfaat debt to equity ratio dalam investasi saham global?

Seperti dijelaskan di atas, DER bermanfaat untuk kita mengetahui kesehatan keuangan perusahaan global yang sahamnya ingin kita beli.

Rasio utang terhadap ekuitas yang ideal umumnya antara 1 dan 2. Namun, ini tergantung pada industri tempat bisnis beroperasi. Misalnya, sektor padat modal seperti industri manufaktur mungkin memerlukan jumlah utang yang lebih besar untuk membiayai operasi mereka dibandingkan bisnis online.

Sejalan dengan itu, rasio utang terhadap ekuitas yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung pada pinjaman eksternal untuk membiayai bisnisnya.

Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mungkin perlu memantau utangnya dengan cermat. Ini juga indikasikan peminjaman uang secara berlebihan dan membahayakan kemampuan perusahaan untuk membayar biaya.

Pada titik inilah, debt to equity ratio adalah hal yang penting karena untuk bertahan dalam bisnis dan sukses, perusahaan harus memantau tingkat utangnya.

Rasio utang terhadap modal turut jadi penilai

Rasio utang terhadap modal merupakan angka yang penting dalam perhitungan laporan keuangan perusahaan, maka perhitungannya juga harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehat atau tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan dilihat dari DER perusahaan.

Jika rasio suatu perusahaan meningkat,maka artinya perusahaan tersebut mendapat pendanaan dari pemberi utang. Jadi bukan dari pendapatan perusahaan tersendiri. Hal ini cukup berbahaya dan harus diawasi karena perusahaan harus membayar utang tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Para pemberi utang atau investor biasanya akan lebih cenderung memilih perusahaan yang debt to equity ratio-nya lebih kecil. Hal ini berarti aset pemberi hutang atau investor tetap aman jika terjadi kerugian.

Semakin tinggi rasio utang terhadap modal, maka semakin tinggi pula jumlah utang atau kewajiban perusahaan untuk melunasinya dalam jangka pendek atau panjang.

Maka dari itu, perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang kecil akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham global, pastikan mencermati laporan keuangan perusahaan. Lihat rasio utang atau debt to equity ratio-nya ya. Selamat berinvestasi!

Nanovest News v3.21.0