Impulse Buying: Faktor, Dampak Negatif, dan Tips Menghindarinya

Impulse Buying seharusnya dihindari, karena memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan. Artikel ini membahas definisi, faktor, dampak negatif, dan tips menghindarinya.

article author image

AjengSep 23, 2024

article cover image

Sudahkah kamu mengetahui apa itu Impulse Buying? Atau sering mendengar istilah tersebut tapi masih belum paham?

Di artikel ini akan dibahas mengenai definisi, faktor, dampak negatif, dan tips agar kamu terhindar dari perilaku ini, yuk simak!

Impulse Buying

Impulse Buying adalah perilaku membeli atau pembelian tidak rasional, yang terjadi dalam waktu singkat, tidak direncanakan dengan matang, dan adanya dorongan emosional.

Dorongan emosional saat melakukan pembelian berkaitan dengan adanya dorongan untuk membeli produk tersebut secara cepat, melalaikan konsekuensi, merasa puas, dan mengalami konflik dalam pikiran.

Secara sederhana, Impulse Buying adalah proses membeli sesuatu di mana kamu sebelumnya tidak berniat untuk membeli, atau tanpa melakukan rencana, dan dilakukan secara langsung di tempat belanja.

Faktor-faktor untuk Melakukan Impulse Buying

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang melakukan Impulse Buying, antara lain sebagai berikut.

  1. Shopping lifestyle atau gaya dalam berbelanja, berkaitan dengan bagaimana seseorang membelanjakan uangnya dan mengalokasikan waktu. Serta respon yang ditunjukkan dengan melihat respon personal dan opini terhadap suatu produk.

  1. Fashion involvement, berkaitan dengan karakteristik personal dan pemahaman akan mode busana yang mempengaruhi rasa percaya diri saat melakukan pembelian pakaian. 

  1.  Pre-decision stage, merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui berbagai informasi mengenai produk, dan akan memberikan implikasi terhadap emosi positif konsumen mengenai produk tersebut.

  1. Post decision stage, merupakan tahap pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian berdasarkan tingkat kepuasan ataupun tidak mengalami kepuasan.

Selain keempat faktor di atas, faktor lain seseorang melakukan Impulse Buying karena adanya rasa takut tertinggal atau FOMO; ingin memperoleh kebahagiaan dan merupakan peralihan dari depresi atau stress yang dirasakan; mudah terpengaruh, seperti adanya diskon, ataupun review influencer; serta mudah merasa bosan akan sesuatu yang sudah dimiliki.

Dampak Negatif Impulse Buying

Impulsive Buying akan memberikan dampak negatif, khususnya bagi kondisi keuangan kamu.

Inilah beberapa dampak negatif Impulse Buying yang akan dirasakan.

  1. Pemborosan (menguras keuangan)

Perilaku pembelian ini menyebabkan pengeluaran yang tidak direncanakan, dan memungkinkan menghabiskan uang di rekening ataupun tabungan. Melakukan belanja tanpa perencanaan dan pertimbangan menyebabkan lost control atas kondisi keuangan.

  1. Menumpuk Barang yang Tidak Dibutuhkan

Perilaku impulsif menyebabkan kamu menumpuk barang secara terus menerus yang sesungguhnya tidak dibutuhkan. Sehingga tiap sudut di rumah akan dipenuhi barang-barang, dan uang habis tanpa memiliki manfaat yang jelas.

  1. Kondisi Keuangan Tidak Stabil

Perilaku ini menjadi penyebab kondisi keuangan kamu tidak stabil dalam jangka panjang. Tanpa melakukan perencanaan saat akan melakukan belanja, kamu akan kesusahan untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa depan, seperti dana darurat.

  1. Rentan Terpikat Kredit Terlalu Banyak

Karena berbelanja secara impulsif membutuhkan dana yang banyak, apabila kamu tidak memiliki dana yang cukup, maka kamu membutuhkan pinjaman ataupun kredit untuk membayar belanjaan tersebut.

Tips Menghindari Impulse Buying

Agar kamu terhindar dari dari perilaku ini, kamu bisa melakukan tips ini agar tidak terjebak dalam masalah finansial yang serius.

  1. Pisahkan antara Keinginan dan Kebutuhan. 

Jika kamu sudah bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan, maka keuangan kamu akan teralokasi dengan tepat. Sehingga kamu tidak akan membeli barang-barang yang tidak kamu butuhkan.

  1. Buatlah Skala Prioritas Barang Sebelum Berbelanja

Jika kamu sudah mempertimbangkan prioritas maka kamu bisa mengontrol diri untuk berbelanja yang dibutuhkan dalam waktu dekat, dan menunda pembelian barang untuk berbelanja di waktu berikutnya.

  1. Hindari Menginstal Terlalu Banyak Marketplace 

Sebaiknya batasi untuk menginstal terlalu banyak marketplace di ponsel, dan log out akun kamu apabila belum saatnya untuk berbelanja. Stop scrolling karena kamu bisa saja tergoda dan lapar mata untuk membeli barang-barang lucu.

  1. Tetapkan Limitasi Penggunaan Kartu Kredit dan Pembayaran secara Online

Kemudahan transaksi menggunakan kartu kredit ataupun secara online memberikan kemudahan dalam transaksi, khususnya pembayaran belanja. Sehingga kamu perlu melimitasi penggunaan kartu kredit dan pembayaran via transfer.

  1. Hindari Penggunaan Fitur Pay Later

Tips berikutnya adalah jangan mudah tergoda untuk mengaktifkan fitur pay later, karena fitur ini jika tidak digunakan secara bijak maka akan membawa kamu kepada kekacauan finansial, dan mendorong kamu untuk selalu impulsif dengan cara berhutang.

  1. Menjaga Diri dari Jebakan Strategi Marketing

Ketika kamu sedang pergi jalan-jalan, kamu bisa hindari sales apabila sedang menawarkan sesuatu yang mendorong kamu untuk membeli produk tersebut. Dan pertimbangkan secara matang apabila ada penawaran diskon pada barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.

  1. Hindari Self Reward Terlalu Sering

Terakhir, kamu harus mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan self reward. Seringkali kita merasa perlu untuk terus melakukan self reward sehingga melakukan pemborosan secara tidak langsung, maka dari itu tetapkan waktu setiap bulannya untuk memberikan reward dan batasi pengeluarannya.

Apabila kamu merasa kesulitan untuk menghindari Impulse Buying, maka hal utama yang perlu kamu lakukan adalah segera putuskan untuk berinvestasi mulai dari 5.000. Nanovest bisa menjadi solusi agar kamu terhindar dari perilaku impulsif, lho!

Yuk, download aplikasi Nanovest untuk memulai investasi!

Nanovest News v3.18.0