Jenis-Jenis Candlestick yang Harus Kamu Ketahui untuk Meningkatkan Analisis Investasi
Mengenal jenis candlestick adalah langkah penting dalam menganalisis pergerakan harga pasar.

Kiki • May 6, 2025

Kamu tentunya pernah bukan mendengar istilah candlestick atau bahkan melihat bentuk grafiknya? Pernah merasa bingung memahami grafik tersebut saat berinvestasi?
Sebenarnya, candlestick adalah alat visual yang memberikan gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam jangka waktu tertentu.
Dengan memahami pola candlestick, kamu dapat mengenali peluang dan risiko di pasar secara lebih akurat.
Jika kamu bisa membaca tren pasar dengan mudah hanya dari grafik sederhana. Keahlian ini dapat membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan menguntungkan.
Mari pelajari lebih dalam tentang candlestick dan bagaimana cara membacanya untuk mendukung strategi investasi kamu.
Apa Itu Candlestick?
Candlestick adalah grafik yang digunakan dalam analisis teknikal untuk menggambarkan pergerakan harga suatu aset, seperti saham atau kripto, dalam periode tertentu dalam untuk memberikan informasi harga secara visual dan mudah.
Dinamakan candlestick karena tampilannya menyerupai deretan lilin dengan bentuk balok yang khas. Grafik candlestick menampilkan poin penting seperti harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan.
Biasanya, grafik ini menggunakan dua warna utama, seperti hijau dan merah, untuk membedakan pergerakan harga.
Warna hijau menunjukkan harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan (positif), sedangkan warna merah menunjukkan harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan (negatif).
Candlestick pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Munehisa Honma, seorang trader komoditas beras asal Jepang yang dikenal sebagai pencetus analisis harga berbasis candlestick.
Grafik ini kemudian diperkenalkan ke dunia Barat oleh Steven Nison, yang mempopulerkannya dalam perdagangan modern. Hingga kini, candlestick tetap menjadi alat analisis teknikal yang sangat efektif dan digunakan secara luas oleh para trader di seluruh dunia.
Bagian-Bagian Candlestick
Sumbu Atas (Upper Shadow)
Bagian ini menunjukkan harga tertinggi yang dicapai dalam periode tersebut. Garis tipis yang memanjang dari badan candlestick ke atas menggambarkan seberapa jauh harga telah bergerak naik dari harga penutupan atau pembukaan.
Sumbu Bawah (Lower Shadow)
Bagian ini merepresentasikan harga terendah yang dicapai dalam periode tersebut. Garis tipis yang memanjang ke bawah dari badan candlestick menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak turun.
Badan (Real Body)
Badan candlestick menunjukkan jarak antara harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close). Warna badan candlestick memberikan gambaran apakah harga naik atau turun selama periode itu.
Warna hijau (atau putih) biasanya menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan (bullish), sedangkan warna merah (atau hitam) menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan (bearish).
Open dan Close
Open: Harga saat perdagangan dimulai dalam periode tertentu.
Close: Harga saat perdagangan berakhir dalam periode tersebut.
Perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan inilah yang membentuk badan candlestick.
Fungsi Candlestick
Fungsi candlestick adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci tentang pergerakan harga dalam suatu periode tertentu, membantu investor memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Sebagai salah satu teknik analisis yang populer, candlestick digunakan untuk memetakan pergerakan harga di berbagai pasar, seperti saham, komoditas, forex, dan aset kripto.
Candlestick juga berfungsi sebagai alat untuk membaca sentimen pasar. Pola-pola yang terbentuk pada candlestick memberikan indikasi apakah pasar sedang dikuasai oleh pembeli (bullish) atau penjual (bearish).
Misalnya, pola tertentu dapat menunjukkan potensi pembalikan tren (reversal), kelanjutan tren (continuation), atau bahkan sinyal untuk berhati-hati terhadap kondisi pasar yang tidak stabil.
Jenis-Jenis Candlestick
Marubozu
Candlestick Marubozu memiliki ciri khas tanpa shadow, sehingga badan (body) candlestick hanya mencerminkan harga pembukaan (opening) dan penutupan (closing).
Pada candlestick ini, harga pembukaan merupakan titik terendah, sedangkan harga penutupan merupakan titik tertinggi bullish) atau sebaliknya (bearish).
Pola ini mengindikasikan adanya tekanan beli atau jual yang sangat tinggi, yang sering kali menjadi sinyal kelanjutan tren naik atau turun.
Doji
Doji terbentuk ketika harga pembukaan (open) dan penutupan (close) berada pada level yang sama atau sangat dekat. Hal ini mencerminkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual, sehingga candlestick ini bersifat netral.
Doji biasanya menjadi sinyal bahwa pasar sedang ragu-ragu, dan arah harga berikutnya bergantung pada pergerakan pasar selanjutnya.
Hammer
Candlestick Hammer adalah pola yang dianggap sebagai sinyal bullish karena menunjukkan pembalikan harga dari tren turun menjadi naik.
Pola ini terbentuk ketika harga mengalami penurunan signifikan, tetapi ditutup menguat atau naik di atas harga pembukaan.
Ciri khasnya adalah bayangan bawah (shadow) yang panjang, setidaknya dua kali dari ukuran badan (body), sementara bayangan atas (shadow) sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
Inverted Hammer
Inverted Hammer adalah kebalikan dari Hammer, di mana pola ini terbentuk setelah harga mengalami kenaikan, tetapi kemudian ditutup lebih rendah.
Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bullish, menunjukkan potensi pembalikan tren dari turun menjadi naik. Ciri-cirinya adalah bayangan atas (shadow) yang panjang, setidaknya dua kali dari ukuran badan (body), sementara bayangan bawah sangat kecil atau tidak ada.
Mulai perjalanan investasimu sekarang juga dengan Nanovest! Download aplikasinya dan nikmati kemudahan beli saham AS, kripto, dan emas digital langsung dari genggaman tanganmu. Proses cepat, aman, dan bebas ribet.
Saatnya uangmu bekerja lebih cerdas, investasi jadi mudah bersama Nanovest!