Harga Emas Turun 2.3%, Market Pangkas Harapan Suku Bunga

Emas koreksi dua pekan beruntun, kini $3,242/oz. Market ragu The Fed memangkas suku bunga cepat, investor fokus ke data pekerjaan AS Jumat ini.

article author image

AjengMay 2, 2025

article cover image

Harga emas melanjutkan pelemahan mingguan keduanya secara berturut-turut, mencatat penurunan lebih dari 2% dalam seminggu terakhir.

Koreksi ini terjadi di tengah memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS serta meningkatnya minat risiko investor Wall Street pasca rilis laporan keuangan positif dari raksasa teknologi.

Pada Jumat pagi waktu Asia, harga spot gold stabil di kisaran $3,242.97 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor di atas $3,500 pekan lalu.

Sementara kontrak berjangka emas di COMEX market di trading mendekati $3,240 per ounce.

Data Manufaktur AS dan Ekspektasi The Fed

Laporan aktivitas manufaktur AS untuk April menunjukkan kontraksi, namun masih sedikit lebih baik dari perkiraan Analis.

Hal ini mendorong pelaku pasar untuk mengurangi taruhan terhadap agresivitas pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini. Kini, pemangkasan pertama sebesar 25 basis poin baru sepenuhnya diperhitungkan untuk Juli 2025.

Kondisi tersebut menekan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen berbunga. Imbal hasil obligasi AS dan kekuatan dolar ikut menahan pergerakan logam mulia.

Sentimen Market Bergeser: Dari Perlindungan ke Risiko

Minat terhadap aset berisiko kembali menguat seiring laporan pendapatan dari Apple dan Amazon. Namun, kedua perusahaan raksasa tersebut juga memberikan pandangan hati-hati untuk kuartal mendatang, terutama terkait tekanan biaya dari kebijakan tarif baru Presiden Trump.

Sinyal ketegangan dagang turut menekan prospek makro. Pemerintahan Trump tengah mempercepat perundingan dagang bilateral, termasuk dengan India, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa.

Vice President JD Vance menyebut kesepakatan dengan India sebagai salah satu prioritas utama.

Gold 2 5 1.webp

Meskipun rally emas terlihat kelelahan, logam mulia ini masih mencatat kenaikan lebih dari 25% sepanjang tahun ini, didukung oleh permintaan spekulatif di China, pembelian oleh Bank Sentral, dan kekhawatiran akan kebijakan ekonomi non-konvensional dari Gedung Putih.

Market Lanjut Menanti Data Ketenagakerjaan

Investor kini mengalihkan fokus ke laporan pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat malam waktu Indonesia. Data ini akan menjadi penentu utama arah kebijakan The Fed selanjutnya dan bisa menggerakkan gold markets secara signifikan.

Sementara itu, indeks Bloomberg Dollar Spot tercatat stabil setelah naik 0.5% pada sesi sebelumnya. Komoditas logam lain seperti platinum cenderung stagnan, sementara perak dan paladium mencatat kenaikan tipis.

Nanovest News v4.8.0