Kolaborasi Alibaba dan E-Mart Bentuk Joint Venture E-commerce Senilai $4 Miliar
Alibaba dan E-Mart resmi bergabung untuk membentuk perusahaan patungan e-commerce di Korea Selatan. Kemitraan ini bertujuan untuk menguasai pasar e-commerce yang semakin kompetitif.
Ajeng • Dec 27, 2024
Alibaba Group Holding Ltd. setuju untuk membentuk Perusahaan Patungan (joint venture) untuk operasinya di Korea Selatan, dengan platform e-commerce E-Mart Inc. agar dapat bersaing lebih baik di sektor ritel online yang berkembang pesat di negara tersebut.
AliExpress International dan Gmarket akan membentuk Perusahaan Patungan dengan komposisi 50-50, menurut sebuah pengajuan saham oleh E-Mart yang mengkonfirmasi sebuah laporan dari Bloomberg News.
Kedua Perusahaan berencana untuk melakukan investasi lebih lanjut di JV tersebut, yang akan memiliki 100% saham Gmarket. Baik Gmarket dan AliExpress Korea akan terus mengoperasikan platform mereka secara independen.
Entitas baru ini dapat bernilai sekitar $4 miliar, orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Bloomberg. Meminta untuk tidak disebutkan namanya karena membahas informasi rahasia.
Saham E-Mart naik 5.5% di Seoul, memberikan Perusahaan ini nilai market senilai $1.4 miliar. Saham Alibaba di Amerika naik sebesar 2.1% di New York pada hari Kamis, membawa keuntungan tahun ini menjadi lebih dari 11%, dan membuat Perusahaan ini bernilai $206 miliar.
Kesepakatan ini akan membantu Perusahaan untuk menghadapi saingan-saingan lokal termasuk Naver Corp. dan Coupang Inc. Bulan ini, kepercayaan konsumen Korea Selatan mengalami penurunan terbesar sejak merebaknya Covid-19, terpukul oleh gejolak politik yang dipicu oleh deklarasi darurat militer, dan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.
Alibaba telah berusaha untuk memperluas jejak internasionalnya untuk mengimbangi pertumbuhan yang lebih lambat dalam bisnis e-commerce inti di Tiongkok.
Operasi e-commerce domestik pionir internet ini melaporkan pertumbuhan yang tidak terlalu menggembirakan di kuartal September, menyeret turun hasil keuangan yang diuntungkan oleh kemajuan di divisi cloud dan bisnis internasionalnya, yang mencakup Lazada dan AliExpress yang mirip Temu.
Pernah menjadi pemain dominan dalam bidang e-commerce di Tiongkok, Alibaba sedang berjuang untuk tumbuh di tengah persaingan dengan para pesaingnya yang sedang naik daun seperti PDD Holdings Inc. dan ByteDance Ltd.
Hal ini memaksa perubahan besar di bawah kepemimpinan salah satu Co-Founder Eddie Wu, yang menjabat sebagai Chief Executive Officer lebih dari setahun yang lalu, untuk mengkonsolidasikan bisnis intinya, dan memfokuskan investasi pada area-area yang paling menjanjikan.
Alibaba sekarang mengintegrasikan operasi e-commerce domestik dan internasionalnya, di bawah kepemimpinan Jiang Fan, dengan secara mantap menjual kepemilikan yang tidak dianggap penting.
Alibaba minggu lalu setuju untuk menjual bisnis department store Intime ke Youngor Fashion Co. dengan nilai sekitar $1 miliar dalam sebuah langkah untuk melepas aset-aset non-inti.
Kesepakatan ini akan membuat raksasa e-commerce China ini mencatat kerugian senilai 9.3 miliar yuan ($1.3 miliar) atas investasi awalnya di Intime.
E-Mart telah mengembangkan bisnis e-commerce-nya baik secara organik maupun melalui akuisisi. Pada tahun 2021, E-Mart mengakuisisi saham mayoritas di online marketplace Korea Selatan eBay Inc. senilai $3 miliar, memperluas basis pelanggannya dalam kategori seperti bahan makanan, dan barang dagangan umum.