Mendeteksi Perubahan Tren dalam Trading dengan Chart Divergence
Mempelajari divergence sebagai salah satu metode analisis populer dalam trading, dapat membantu trader mendeteksi potensi pembalikan tren dan meningkatkan akurasi keputusan. Temukan kelebihan dan kekurangan untuk memaksimalkan peluang trading.
Muhammad • Nov 20, 2024
Divergence menjadi salah satu metode analisis yang sangat populer dan sering digunakan oleh para trader untuk memahami peluang pergerakan harga serta mendeteksi sinyal perubahan tren dalam dunia trading. Saat menggunakan divergence, trader dapat meningkatkan probabilitas keberhasilannya dan meminimalisir kemungkinan risiko saat melakukan trading di saham, forex, bahkan kripto.
Apa Itu Divergence Dalam Trading?
Divergence adalah suatu kondisi yang terjadi ketika arah pergerakan harga pada chart tidak selaras atau justru berlawanan dengan arah pergerakan indikator teknikal yang digunakan, seperti RSI, MACD, atau Stochastic Oscillator.
Fenomena ini muncul ketika harga menunjukkan tren yang berkelanjutan, tetapi indikator teknikal memberikan sinyal yang berbeda, seolah-olah memperingatkan bahwa momentum tren sedang mengalami penurunan kekuatan.
Singkatnya, divergence dapat menjadi indikator bahwa tren yang berlangsung mungkin akan melemah atau bahkan mengalami pembalikan arah dalam waktu dekat.
Dalam analisis teknikal, divergence sering dimanfaatkan oleh trader sebagai sinyal penting untuk mengantisipasi perubahan tren.
Ketika divergence terdeteksi, hal ini dapat memberi peringatan bahwa harga berpotensi mengalami koreksi atau pembalikan tren, yang merupakan peluang penting bagi trader untuk menyesuaikan strategi, baik dalam mengambil posisi baru maupun mengatur exit dari posisi yang sedang berjalan.
Apa Saja Jenis-jenis Divergence
Divergence memiliki dua jenis utama yang sering digunakan oleh para trader untuk membaca sinyal perubahan tren dalam pergerakan harga. Kedua jenis ini, yaitu bullish divergence dan bearish divergence, masing-masing memberikan petunjuk penting tentang potensi pembalikan arah pasar.
1. Bullish Divergence
Bullish divergence terjadi ketika harga membuat titik rendah (lower low) baru, namun indikator, seperti RSI atau MACD, justru menunjukkan titik rendah yang lebih tinggi (higher low). Ini menandakan bahwa meskipun harga menurun, momentum bearish mulai melemah, yang bisa menjadi sinyal awal untuk pembalikan tren ke arah bullish.
2. Bearish Divergence
Sebaliknya, bearish divergence terjadi ketika harga mencapai titik tinggi (higher high) baru, tetapi indikator justru menunjukkan titik tinggi yang lebih rendah (lower high). Ini menandakan bahwa tren bullish mulai kehilangan momentum, yang berpotensi mengarah pada pembalikan harga ke arah bearish.
Cara Mengenali Divergence dalam Chart
Untuk mendeteksi divergence, kamu memerlukan beberapa indikator teknikal yang sering digunakan dalam analisis divergence, seperti:
1. Relative Strength Index (RSI)
RSI mengukur kekuatan dan kelemahan harga dalam periode waktu tertentu. Perhatikan saat harga membuat higher high atau lower low, sementara RSI menunjukkan arah yang berlawanan.
2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD membantu menunjukkan perbedaan antara dua moving average harga. Divergence pada MACD sering digunakan sebagai sinyal pembalikan tren.
3. Stochastic Oscillator
Indikator ini membandingkan harga penutupan dengan kisaran harga selama periode waktu tertentu. Divergence pada Stochastic Oscillator juga dapat memberikan sinyal bahwa momentum tren akan berubah.
Kapan Menggunakan Divergence dalam Trading?
Divergence paling efektif digunakan dalam kondisi pasar yang cenderung volatile atau pada saat mendekati level support dan resistance yang signifikan. Ini bisa menjadi alat yang berguna untuk mendeteksi kapan tren yang sedang berlangsung akan berakhir atau membalik.
Namun, divergence tidak selalu menjadi sinyal yang mutlak. Mengombinasikannya dengan indikator lain, seperti moving average atau level support dan resistance, bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan akurat tentang kondisi pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Divergence
Divergence telah menjadi alat analisis teknikal yang populer di kalangan trader karena kemampuannya dalam mendeteksi potensi perubahan tren. Namun, seperti setiap metode analisis, divergence memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pahami untuk memaksimalkan efektivitasnya
Kelebihan Menggunakan Divergence
Dalam menggunakan divergence sebagai metode analisis, terdapat beberapa keuntungan utama yang bisa membantu trader meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan, diantaranya:
Deteksi Dini Pembalikan Tren**
Salah satu keuntungan utama dari divergence adalah kemampuannya untuk mendeteksi tanda-tanda awal perubahan tren. Dengan divergence, trader bisa mengenali peringatan dini sebelum perubahan besar terjadi dalam pergerakan harga, sehingga memberikan waktu lebih untuk membuat keputusan yang tepat.
Meningkatkan Akurasi Trading**
Divergence dapat menjadi alat tambahan yang membantu meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading. Ketika divergensi dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya, sinyal trading yang dihasilkan seringkali lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Fleksibel Digunakan pada Berbagai Timeframe**
Divergence dapat diaplikasikan pada berbagai jangka waktu (timeframe), dari intraday hingga jangka panjang, sehingga cocok untuk semua jenis trader, baik scalper, day trader, maupun swing trader.
Bisa Diaplikasikan pada Berbagai Instrumen**
Divergence bisa diterapkan pada berbagai instrumen keuangan, seperti saham, forex, dan kripto. Hal ini membuat metode ini fleksibel dan relevan bagi berbagai jenis pasar.
Kekurangan Menggunakan Divergence
Meskipun divergence memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
Rentan Terhadap Sinyal Palsu**
Divergence tidak selalu menghasilkan sinyal yang akurat. Dalam kondisi pasar yang terlalu volatile atau ketika terdapat “noise” pada pergerakan harga, divergence bisa menghasilkan sinyal palsu yang membingungkan trader.
Membutuhkan Pengetahuan Teknis yang Mendalam**
Mendeteksi divergence membutuhkan pemahaman tentang indikator teknikal dan analisis charting. Trader pemula mungkin merasa kesulitan dalam mengenali pola divergence dan bisa jadi salah interpretasi dalam pengambilan keputusan.
Tidak Menjamin Pembalikan Tren Penuh**
Divergence memang bisa menjadi sinyal awal perubahan tren, namun tidak menjamin bahwa pembalikan tren akan terjadi sepenuhnya. Sering kali, divergence hanya menandakan adanya koreksi singkat atau jeda sementara dalam tren.
Efektivitasnya Berkurang dalam Tren Kuat**
Dalam tren yang sangat kuat, divergence cenderung kurang efektif. Misalnya, dalam tren bullish yang sangat kuat, harga mungkin terus bergerak naik meskipun terdapat bearish divergence. Hal ini membuat sinyal divergence kurang bisa diandalkan pada tren yang dominan.
Jadi, pada dasarnya divergence merupakan tools yang berguna dalam analisis teknikal, terutama untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren. Namun, divergence tidak boleh dijadikan satu-satunya acuan dalam trading. Kamu bisa mengombinasikannya dengan analisis dan pemahaman market selain itu pastikan selalu DYOR dalam trading.
Jika kamu sering melakukan trading maupun investasi, platform yang memungkinkan kamu untuk investasi dalam berbagai aset seperti saham Amerika Serikat, emas digital, dan aset kripto, seperti Nanovest, bisa menjadi pilihan yang tepat..
Dengan memulai investasi hanya dengan Rp5000, kamu dapat mengembangkan asetmu secara perlahan sambil menikmati perlindungan aset melalui asuransi Sinarmas. Download Nanovest sekarang di App Store dan Play Store dan mulai jelajahi dunia investasi untuk mendekatkan dirimu pada kebebasan finansial.