Pemahaman Jenis-Jenis Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

Memahami perbedaan antara berbagai jenis-jenis saham yang ada di pasar keuangan dan memilih investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko.

article author image

KikiJul 1, 2024

article cover image

Bahkan di kalangan masyarakat awam, investasi saham mungkin adalah jenis penanaman modal yang paling populer. Ironisnya, masyarakat umum masih belum memahami seluk beluk pasar modal, termasuk klasifikasi saham yang berbeda dalam kategorinya masing-masing. Mungkin sebelum ini Anda hanya tahu jenis saham seperti penny, blue chip, atau gorengan. Sebenarnya, istilah ini hanya digunakan oleh pelaku pasar dan media. Dengan demikian, tidak ada prediksi yang tepat untuk jenis saham ini. Namun, sebenarnya ada beberapa kategori saham yang berlaku di pasar saham, terutama di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, jika Anda ingin menjadi investor saham, Anda harus memahami pengertian saham berdasarkan kategori ini. Apa saja jenis saham?

Pengertian Saham

Saham, atau sering disebut sebagai ekuitas atau equity, adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian kecil dari suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham suatu perusahaan, berarti mereka memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut dan memiliki hak atas sebagian dari laba perusahaan (dividen) serta hak suara dalam keputusan-keputusan perusahaan. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam pengertian saham:

  • Kepemilikan: Pemegang saham memiliki hak kepemilikan terhadap perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
  • Dividen: Jika perusahaan menghasilkan keuntungan, mereka dapat memutuskan untuk membagikan sebagian dari keuntungan tersebut kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Namun, tidak semua perusahaan membayar dividen.
  • Hak Suara: Pemegang saham memiliki hak suara untuk memberikan pendapat dalam rapat pemegang saham. Jumlah suara yang dimiliki sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.
  • Keuntungan dan Risiko: Pemegang saham dapat mendapatkan keuntungan jika harga saham naik, tetapi juga menghadapi risiko kerugian jika harga saham turun. Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kinerja keuangan perusahaan, kondisi pasar, dan berbagai faktor ekonomi.
  • Kategori Saham: Ada berbagai jenis saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock), masing-masing dengan karakteristik dan hak yang berbeda.
  • Pasar Saham: Saham diperdagangkan di pasar saham, di mana investor membeli dan menjual saham. Harga saham sendiri ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.

Investasi dalam saham dapat menjadi bagian dari strategi keuangan untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang, tetapi juga melibatkan risiko karena harga saham dapat bervariasi seiring waktu. Pemahaman yang baik tentang perusahaan dan kondisi pasar menjadi kunci dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas.

Jenis-jenis Saham

Investasi dalam saham dapat menjadi strategi yang menarik untuk membangun kekayaan. Penting untuk memahami berbagai jenis saham yang ada di pasar saham untuk membuat keputusan investasi yang informan. Berikut adalah panduan lengkap mengenai jenis-jenis saham:

  1. Saham Biasa (Common Stock)**

Pemegang saham biasa memiliki hak kepemilikan perusahaan dan hak suara dalam rapat pemegang saham. Saham biasa memiliki kemampuan untuk mengklaim kepemilikan berdasarkan keuntungan dan kerugian perusahaan. Namun, pemegang saham tidak memiliki banyak tanggung jawab. Saham waran adalah contoh saham biasa. Menerima dividen jika dinyatakan, tetapi pembayaran ini tidak dijamin. Pemilik saham biasa, apabila perusahaan bangkrut, hanya akan menerima prioritas tertinggi dalam hal pembagian keuntungan perusahaan, tetapi mereka juga akan mengalami kerugian yang paling besar sesuai dengan dana yang diinvestasikan.

  1. Saham Preferen (Preferred Stock)**

Ada juga saham preferen, yang dikenal sebagai Preferred Stock. Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan menerima dividen reguler terlebih dahulu daripada pemegang saham biasa. Mereka juga akan dibayarkan terlebih dahulu jika perusahaan dibubarkan atau bangkrut. Pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam pembayaran dividen dibandingkan saham biasa. Saham preferen tidak dapat dibeli atau dikeluarkan oleh semua perusahaan publik, berbeda dengan saham biasa yang dimiliki oleh semua perusahaan publik. Selain itu, pemilik saham preferen tidak memiliki hak untuk memberi suara pada kebijakan atau pemilihan direksi perusahaan.

  1. Saham Blue Chip**

Saham blue chip berasal dari perusahaan besar dan mapan dengan rekam jejak yang kuat. Cenderung memberikan dividen dan memiliki pertumbuhan yang stabil. Banyak investor menginginkan saham jenis ini karena berasal dari perusahaan yang terkenal, unggul dalam industrinya, dan membayar dividen yang stabil. Pejalari lebih lanjut tentang saham blue chip di dalam artikel ini.

  1. Saham Kapitalisasi Kecil (Small-Cap), Menengah (Mid-Cap), dan Besar (Large-Cap)**

  • Berdasarkan Kapitalisasi Pasar: Dikelompokkan berdasarkan ukuran kapitalisasi pasar, yaitu nilai total seluruh saham yang beredar.
  • Resiko dan Pertumbuhan: Small-cap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar, sedangkan large-cap cenderung lebih stabil.
  1. Saham Pertumbuhan (Growth Stock)**

Saham ini biasanya berasal dari emiten yang menjadi pemimpin industri dan menghasilkan banyak uang, dan biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang dihormati. Karena itu, saham ini juga dikenal dengan perusahaan terkenal. Saham pertumbuhan berasal dari perusahaan yang diharapkan memiliki pertumbuhan laba di atas rata-rata. Lebih fokus pada pertumbuhan perusahaan daripada pembayaran dividen.

  1. Saham Nilai (Value Stock)**

Saham nilai, atau Value Stocks, merujuk pada saham-saham dari perusahaan yang diperdagangkan dengan harga yang dianggap lebih rendah daripada nilai intrinsik atau fundamentalnya. Strategi investasi dalam saham nilai didasarkan pada keyakinan bahwa pasar kadang-kadang mungkin tidak memperhitungkan sepenuhnya nilai nyata dari suatu perusahaan, sehingga saham tersebut menjadi potensial untuk pertumbuhan nilai di masa depan. Saham nilai diperdagangkan dengan harga yang dianggap lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Mungkin memberikan pendapatan dividen yang stabil.

  1. Saham Pendapatan Dividen (Dividend Stocks)**

Saham Pendapatan Dividen, atau Dividend Stocks, merujuk pada saham-saham dari perusahaan yang memiliki kebijakan membayar dividen secara reguler kepada pemegang saham. Dividen merupakan pembayaran tunai yang dibagikan kepada investor sebagai bagian dari keuntungan perusahaan. Saham pendapatan dividen menjadi daya tarik bagi investor yang mencari sumber pendapatan reguler dari investasi mereka. Cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap dan stabil.

  1. Saham Syariah**

Saham Syariah adalah saham-saham dari perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. Prinsip Syariah menetapkan panduan etika dan moral yang harus diikuti oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan keuangan. Oleh karena itu, saham-saham syariah harus mematuhi aturan-aturan Syariah dalam seluruh aspek bisnisnya. Dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, termasuk larangan bunga dan aktivitas haram.

  1. Saham Penny (Penny Stocks)**

Saham Penny, atau Penny Stocks, merujuk pada saham-saham yang diperdagangkan dengan harga yang relatif rendah, seringkali di bawah satu dolar per saham. Meskipun tidak ada definisi resmi tentang apa yang membuat suatu saham diklasifikasikan sebagai saham penny, biasanya saham-saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang rendah dan diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) atau di luar bursa utama. Tingkat risiko tinggi dan bisa sangat volatil.

  1. Saham Blue Sky**

Saham Blue Sky adalah istilah informal yang biasanya digunakan untuk menggambarkan saham dari perusahaan baru yang belum memiliki sejarah operasional yang signifikan atau tidak memiliki batasan yang jelas dalam industri tertentu. Istilah ini merujuk pada situasi di mana saham tersebut, seperti langit biru (blue sky) yang tidak terbatas, dapat memiliki potensi pertumbuhan tanpa batasan atau pembatasan tertentu. Saham dari perusahaan baru tanpa sejarah operasional yang signifikan. Potensi pertumbuhan tinggi tetapi juga risiko yang tinggi. Menginvestasikan dalam berbagai jenis saham dapat membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka dengan mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi. Penting untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi dan, jika perlu, berkonsultasi dengan profesional keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai.

Nanovest News v3.22.0